Praya (Global FM Lombok)- Jaringan seluler yang berkualitas merupakan kebutuhan dasar dalam berkomunikasi. Namun jaringan seluler di NTB kerap mengalami gangguan misalnya baterai, feeder atau kabel milik tower seluler sering kecurian. Ada juga penutupan akses jalan oleh masyarakat tertentu sehingga mengakibatkan gangguan jaringan.
Hal itu disampaikan VP Business Support Telkomsel Area Jawa, Bali Agus Budiyanta dalam acara menandatanganan MoU Telkomsel dengan Polda NTB Selasa ( 10/2) di Mapolda NTB. Kerjasama antara kedua pihak terkait dengan penyediaan layanan teknologi informasi dan komunikasi serta pengamanan bersama infrastruktur vital Telkomsel.
Agus Budiyanta mengatakan, di tahun 2015 lalu terjadi sekitar 16 kasus pencurian baterai atau feeder milik Telkomsel di wilayah NTB. Kemudian terdapat dua kasus penutupan akses jalan dan beberapa jenis kasus lainnya yang berpotensi mengganggu jaringan komunikasi.
“Dan kalau dilihat data historinya itu hampir rata-rata tiga sampai empat kali dalam sebulan pasti ada gangguan, entah itu kecurian baterai, entah itu kepotong kabel feedernya, entah itu digangguan masyarakat sekitar. Kalau ga bisa akses dimatiin PLNnya dan lain-lain. Untuk itu agar tetap menjaga BTS kita tetap on, kita butuh simbiosis. Mudahan dengan pola kerjasama ini, gangguan terhadap alat produksi kita untuk mendukung pelayanan telekomunikasi khususnya di NTB, Polres-Polres di NTB agar bisa maksimal” kata Agus Budiyanta.
Sementara itu Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono saat acara pemberian sumur bor di kecamatan Pujut mengatakan, pihaknya menyambut baik kerjasama ini agar kepolisian bisa lebih intens mengamankan alat vital telekomunikasi seperti Base Transceiver Station atau BTS. Pihaknya meminta kepada para Kapolres agar memperhatikan persoalan ini.(ris)-
No Comments