Selong (Global FM Lombok)–Warga Dusun Serewe Desa Serewe Kecamatan Jerowaru Lombok Timur mengaku setiap tahun mengalami krisis air bersih. Krisis air bersih bukan hanya terjadi pada musim kemarau, tetapi juga pada musim hujan. Pada musim kemarau seperti saat ini, masyarakat sangat merasakan dampaknya.
Salah seorang warga Dusun Serewe, Halimah yang ditemui Global FM Lombok disela-sela tinjauan lapangan yang dilakukan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH, M.Si, Selasa (23/9) siang mengatakan, mereka sangat merasakan dampak kekeringan tersebut pada musim kemarau ini. Pasalnya, jika pada musim hujan, mereka bisa menampung air hujan di bak miliknya untuk dikonsumsi, baik untuk memasak dan untuk diminum.
“Untuk mandi kita pakai air asin, sudah lama pak tetap bertahun-tahun. Cuma hujan aja kita dapat air banyak. Air hujan kita tampung dibak, kita tampung di dalam rumah besar-besar . Kita pakai minum, kita masak. Itulah kendalanya orang Serewe kadang-kadang kita minum hujan setiap tahun. Ini sejak masih kecil, masih bayi turun temurun sampai sekarang kita minum air hujan kalau musim hujan” kata Halimah.
Senada dengan Halimah, warga lainnya, Sarah mengatakan sepanjang tahun ini dirinya hanya dapat bantuan air dari pemerintah sebanyak dua kali. Untuk kebutuhan memasak dan minum sehari-hari mereka membeli air itu seharga Rp 5.000 per jerigen dari pedagang air keliling. Air tersebut, hanya mampu bertahan selama tiga hari. Dikatakannya bahwa warga sangat membutuhkan air jika dibandingkan kebutuhan lainnya. (ris/irs)-
No Comments