Seorang ODP Meninggal Dunia, Almarhum Sempat Alami Sesak Nafas 

Global FM
29 Mar 2020 22:47
2 minutes reading
Kalak BPBD Ahsanul Khalik


Mataram (Global FM Lombok)- Informasi adanya warga Lombok Barat (Lobar) yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) telah meninggal dunia dibenarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB. Almarhum yang meninggal dunia atas nama SH (45), warga Dusun Samak Miring, Desa Montong Are, Kediri Lobar.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD NTB H. Ahsanul Khalik dalam siaran persnya, Minggu (29/03) malam menerangkan, SH memang benar memiliki riwayat telah melakukan perjalanan ke Mojokerto, Jawa Timur yang merupakan salah satu daerah yang juga terpapar Covid- 19.

“Pada tanggal 16 Maret 2020 berangkat dari Lombok ke Mojokerto, dan selanjutnya pada tanggal 23 Maret 2020 yang bersangkutan dari Mojokerto menggunakan truk pengangkut barang bersama 2 orang temannya,” terangnya.

Selanjutnya pada tanggal 24 Maret 2020, almarhum datang melaporkan diri dan diperiksa di Puskesmas Pembantu Montong Are, dengan keluhan batuk, pilek dan pusing. Namun saat itu SH tidak dalam kondisi demam dan tensi juga normal yaitu 120/80 dengan suhu tubuh 36⁰ C.

“Almarhum pada saat itu diberikan obat sesuai dengan keluhannya dan pulang. Melihat riwayat alamarhum yang pernah melakukan perjalanan ke daerah Mojokerto, maka pihak Puskesmas Pembantu Montong Are kemudian menetapkan status almarhum sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan status tersebut juga sudah diinformasikan kepada kadus, kades, Bhabinsa,” tuturnya.

Selanjutnya pada tanggal 25 Maret 2020 kondisi almarhum membaik dan tidak memiliki keluhan, dalam kondisi sebagai ODP, ia sempat keluar pada malam harinya bermain bulutangkis. Dan pada tanggal 27 Maret 2020 almarhum kembali datang ke Puskesmas Pembantu Montong Are dan melaporkan diri ke petugas Petugas Pembantu. Saat itu SH hanya mengalami gangguan batuk, dan oleh petugas Pakesmas Pembantu dilakukan pemeriksaan.

“Kondisi almarhum normal dan benar hanya mengalami gangguan batuk, dan sampai tanggal 28 Maret 2020 tidak ada informasi keluhan kepada petugas. Namun pada tanggal 29 Maret 2020 pada pukul 05.00 Wita subuh sesuai informasi keluarganya bahwa almarhum mengalami sesak nafas. Namun oleh keluarga tidak langsung dibawa untuk melakukan pemeriksaan dan baru sore harinya pukul 18.00 Wita keluarga membawa ke Puskesmas,” terang Khalik.

Namun saat tiba di Puskesmas pada pukul 18.20 Wita Minggu (29/03) ini, SH dalam kondisi sudah meninggal, atau tepatnya sudah meninggal dunia dalam perjalanan dari rumah ke Puskesmas Kediri. Terhadap kasus ini BPBD NTB juga belum bisa memastikan apakah meninggal karena Covid- 19 atau bukan.

“Ini masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Dan perlakuan terhadap jenazah almarhum disesuaikan dengan SOP oleh tenaga medis yang menangani,” tutupnya.(ris/r)

1 Comment

Leave a Reply