Mataram (Global FM Lombok)- Stasiun Geofisika Mataram terus mencatat dan menganalisa seismisitas di wilayah NTB dan sekitarnya. Pada periode 22 – 29 Mei 2020 telah terjadi gempabumi sebanyak 128 kejadian yang didominasi oleh kejadian dengan magnitudo dibawah 3.0 dan kedalaman dangkal dibawah 60 Km. Dari 128 kejadian tersebut, hanya dua gempabumi yang dirasakan di pulau Lombok.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi, dalam rilisnya Jumat (29/05) mengatakan, kejadian gempabumi terasa yang dirasakan di Pulau Lombok terjadi sebanyak dua kejadian pada tanggal 23 Mei dan 28 Mei dengan Intensitas III MMI. Gempabumi yang dirasakan di Wilayah Pulau Lombok tersebut merupakan gempabumi dangkal.
Analisa gempabumi di wilayah NTB dan sekitarnya Periode 22 – 29 Mei 2020 dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu gempabumi berdasarkan magnitudo, frekuensi kejadian dan kedalaman tiap kejadian gempabumi.
Berdasarkan frekuensi kejadian gempabumi pada minggu kelima periode 22 – 29 Mei 2020 terlihat kejadian gempabumi terbanyak pada tanggal 23 Mei 2020 sejumlah 23 kejadian.
Berdasarkan besar magnitudonya gempa dengan M < 3 sebanyak 92 kejadian, gempa dengan 3 ≤ M ≤ 5 sebanyak 36 kejadian dan tidak terdapat kejadian untuk gempa dengan M > 5.
“Berdasarkan kedalaman gempabumi gempabumi dengan kedalaman < 60 km sebanyak 112 kejadian, gempabumi dengan 60 km ≤ D ≤ 300 km sebanyak 15 gempabumi dan terdapat 1 kejadian gempabumi dengan kedalaman > 300 Km,” terangnya.
Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.(ris)
No Comments