Mataram (Global FM Lombok)- Sebanyak sembilan lingkungan di Kecamatan Ampenan terkena dampak akibat gelombang pasang yang terjadi di pantai Ampenan. Gelombang di pantai Ampenan sampai Selasa (31/05) pagi, masih cukup tinggi sekitar 1,5 – 2 meter. Warga diminta untuk tetap mewaspadai gelombang pasang tersebut.
Camat Ampenan Ki Agus M. Idrus Selasa (31/05) di Mataram mengatakan, langkah antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah Kota Mataram saat ini yaitu memberikan bantuan karung pasir kepada warga. Adapun lingkungan yang terkena dampak gelombang pasang yaitu Gatep, Karang Buyuk, Karang Panas, Banjar, Sintung, Melayu Bangsal, Bugis, Pondok Perasi, dan Bintaro Jaya. Semua warga yang ada di sembilan lingkungan di Ampenan tersebut tidak mengunsi ke rumah keluarga atau ke tempat lain.
“Berdasarkan pemantauan dini hari tadi malam, air laut memang sudah surut, tapi gelombang masih besar tadi malam. Kalau tadi pagi berdasarkan informasi yang saya terima gelombang masih besar. Tinggi gelombang kan dia tidak terus, sebentar dia landai, nanti naik lagi ya antara 1,5 – 2 meter. Ya kalau kepala keluarga (KK) ya banyak kan disepanjang pesisir, ya ratusan,”Kata Agus
Agus menilai, warga tidak mengunsi karena dampak gelombang pasang yang terjadi tidak terlalu parah. Sehingga saat ini, pihaknya juga tetap melakukan pemantauan kondisi laut yang di Ampenan. Belum ada kerugian yang terjadi akibat bencana tersebut.
Sementara itu wakil walikota Mataram H. Mohan Roliskana mengatakan, Assisten I bidang tata praja diminta untuk mengkoordinasikan semua SKPD yang akan menangani pasca bencana. Dirinya belum mendapatkan laporan terkait kerusakan yang terjadi. Biasanya gelombang pasang atau angin barat terjadi pada bulan Februari, sehingga pemerintah daerah sudah melakukan antisipasi. Namun, glombang yang terjadi saat ini diluar prediksi pemerintah daerah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Supardi mengatakan, petugas tetap melakukan pemantauan di kawasan Ampenan. Perahu para nelayan yang ada di sepanjang pantai Ampenan dipindah kelokasi yang lebih aman. Karena dikhawatirkan akan terbawa ombak. Ia mengatakan, perubahan cuaca yang terjadi tahun 2016 ini tidak bisa diprediskikan. “Yang dulu Januari Ferbruari terakhir sudah normal, tapi sekarang melangkah dia ke Juni,” katanya.(azm)-
No Comments