Semarakkan HUT RI, Gubernur Ingin Produksi 500 Motor Listrik

Global FM
21 Jul 2020 12:34
2 minutes reading
Gubernur saat bertemu dengan ASPPEL dan pelaku IKM Permesinan (Global FM Lombok/Ist)

Mataram (Global FM Lombok) – Langkah pertama menuju program industrialisasi yang dicanangkan Pemerintahan Provinsi NTB perlahan sudah mulai terlihat. Dimulai dari industri pengolahan hasil pertanian, perikanan dan produk-produk IKM/UMKM dalam sekala kecil hingga munculnya sepeda motor listrik karya anak NTB. Hal ini membuktikan bahwa Pemerintah Provinsi NTB sangat serius pada program industrialisasi.

Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah saat menerima kunjungan IKM Permesinan dan Asosiasi Pengusaha dan Pengrajin Logam (ASPPEL) NTB, Senin (20/7) kemarin, ia kembali berbicara terkait dengan program industrialisasi di NTB.

Gubernur dalam kesempatan itu sangat antusias mengajak para IKM agar lebih banyak berproduksi untuk menciptakan alat. Untuk itu, pertemuan yang dihadiri juga oleh guru-guru SMK ini diminta untuk membuat 500 motor listrik yang akan dipamerkan pada hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus mendatang.

“Kalau 17 Agustus nanti bisa bikin 500 dan kita pamerkan di STIP, ke anggota dewan dan bupati agar kesadarannya itu muncul untuk membeli mesin ini daripada dari luar. Oleh karena itu jangan protes atau demo,” jelasnya.

Setelah dibuat industri permesinan, selanjutnya Gubernur meminta agar dilanjutkan dengan industri mesin perkakas. Sehingga setelah dibuat kedua mesin ini, NTB dapat menciptakan sepeda, motor bahkan mobil sendiri. Pada kesempatan ini juga Gubernur ingin menyamakan presepsi bahwa jangan mencari keuntungan yang berlebih.

“Jangan sampai teman-teman ini di awal-awal, belum apa-apa sudah ingin untung besar mumpung ada kesempatan. Tidak apa-apa untung kecil tapi berkesinambungan daripada untung besar, tapi kehilangan kepercayaan,” pesan Bang Zul.

Melanjutkan arahannya, Gubernur mengingatkan kepada OPD terkait untuk membantu dan melayani pengusaha baik dari segi izin, lokasi bahkan mengarahkan jika kekurangan biaya. Sehingga pengusaha dapat berbisnis memiliki lingkungan yang nyaman.

“Jadi STIP adalah lokasi yang kita pilih supaya kalau tidak ada tempat pakai, kalau tidak ada mesin pinjam dulu, kalau tidak ada uang coba disitu. Nah itu yang disebut dengan STIP. Kita bikin teman-teman kaya, mampu, besar dan lain sebagainya,” tutur Bang Zul.

Sementara itu, Kepala UPTD STIP, Muhammad Khairul Ihwan melaporkan bahwa ada 12 IKM yang sudah mulai bekerja dan mulai hari ini akan dipercepat untuk pembuatan 500 unit mesin.

Nazar Susan, ST selaku Ketua ASPPEL NTB sangat bersemangat dengan program industrialisasi ini. Begitu tercetus industrialisasi untuk IKM ini baginya luar biasa dan ini merupakan peluang untuk berkembang menjadi tuan rumah di daerah sendiri.

“Harapan kita, kita ingin berkenalan dan mensukseskan industrialisasi, kapan lagi kita punya peluang untuk berkembang menjadi tuan rumah di daerah kita sendiri,” ujarnya. (ris)

No Comments

Leave a Reply