918 Hektar Lahan Pertanian di NTB Alami Kekeringan

Global FM
3 Jul 2019 17:25
2 minutes reading

Husnul Fauzi

Mataram (Global FM Lombok)- Dampak perubahan iklim yang terjadi terhadap tanaman pangan di NTB untuk masa tanam 2019 periode April hingga September mendatang, hingga awal Juli 2019 jumlah lahan yang mengalami kekeringan mencapai 918 hektar. Namun bencana kekeringan ini diklaim tidak menyebabkan lahan pertanian gagal panen atau puso.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Husnul Fauzi kepada Global FM Lombok Selasa (2/7) di Mataram. Ia merincikan, dari 918 hektar lahan pertanian baik jagung maupun padi, pada bulan Mei luas tanam yang mengalami kekeringan seluas 250 hektar dan pada bulan Juni luas lahan yang mengalami kekeringan yaitu 668 hektar. Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, masih melakukan pendataan lahan-lahan pertanian yang mengalami kekeringan. “Saya sedang inventarisir lahan pertanian yang kering di 10 kabupaten/kota di NTB,”ujarnya

Berdasarkan laporan yang diterima dari kabupaten/kota, lahan pertanian di Kabupaten Lombok Barat yang mengalami kekeringan seluas 61 hektar untuk tanaman jagung yang tersebar di tiga lokasi. Sementara untuk di Kabupaten Sumbawa seluas 45 hektar untuk komoditas padi.

Tidak saja di dua lokasi tersebut, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mengalami kekeringan di Kecamatan Seteluk seluas 607 hektar. Di Kabupaten Lombok Tengah mengalami kekeringan yang tersebar di tiga Kecamatan yaitu di Praya, Kecamatan Praya Tengah dan Kecamatan Praya Barat. Lahan pertanian yang mengalami kekeringan ini masuk dalam kategori ringan. Selain itu,  belasan hektar lahan pertanian disebut sudah pulih karena sudah distribusikan air. Upaya yang dilakukan yaitu dengan pemberian air irigasi secara bergilir.

Ditegaskan Husnul Fauzi, bencana kekeringan yang terjadi di Provinsi NTB tidak berdampak signifikan terhadap lahan pertanian. Antisipasi yang dilakukan dengan mengoptimalisasi pemanfaatan pompa air. Pada tahun ini sekitar 30 unit pompa akan disebar ke kabupaten/kota yang melangami kekeringan.(azm)-

 

No Comments

Leave a Reply