Mataram (Global FM Lombok) – Dinas Pariwisata Kota Mataram akan kembali menutup sejumlah destinasi wisata di Kota Mataram, terutama destinasi pantai . Karena saat ini kawasan pantai kerap dijadikan sebagai tempat main layangan oleh masyarakat tanpa menerapkan protokol kesehatan.
“Ya akan ditutup. Saya sudah sampaikan, pak wali juga sudah sampaikan akan ditutup sampai kemungkinan akhir bulan Juli. Ya cuma masyarakat itu tadi tidak menjalankan protokol Covid itu,”kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H, Nizar Deny Cahyadi kepada Global FM Lombok Senin (13/7) di Mataram.
Ia mengatakan, salah satu destinasi wisata yang dijadikan sebagai tempat main layangan yaitu di Pantai Loang Baloq. Misalnya pada Minggu kemarin, jumlah masyarakat yang datang ke destinasi tersebut sekitar 1.000 orang untuk main layangan. Yang disayangkan, ribuan orang itu banyak yang tidak menerapkan protokol Covid-19 salah satunya tidak menggunakan masker. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi penyebaran Covid 19.
“Itu ditekankan. Kemarin (Minggu red) sore, hasil pantauan ada 1.000 lebih orang disitu (Loang Baloq red). Jalan dua arah itu mati total,”ujarnya
Dengan kondisi ini, Dinas Pariwisata Kota Mataram akan menutup destinasi wisata tersebut. Tidak saja dengan memasangkan portal di pintu masuk pantai melainkan juga baliho serta penempatan petugas. Karena pengawasan di pantai cukup sulit. “Kita akan koordinasikan dengan Satpol PP dan satgas yang lain karena Dinas Pariwisata tidak bisa berjalan sendiri,”katanya
Hal ini disebabkan karena jalur masuk ke destinasi tersebut tidak hanya melalui satu jalur saja. Penjagaan kawasan pantai tidak saja dilakukan oleh Dinas Pariwisata, melainkan akan dikoordinasikan dengan steakholder terkait.
“Kayak di Loang Baloq, itu ada dua jalan masuk. Itu ada gerbang Laong Baloq dan jalan pembuangan abu sudah ditutup. Tapi masyarakat lewat pinggir pantai masuk. Jadi banyak celah masuk kesana ,’’katanya
Sementara untuk wisata religi seperti di Makam Laong Baloq dan Bintaro tidak ditutup. Pasalnya, masyarakat yang berkunjung ke makam tersebut tidak terlalu ramai. Sehingga jaga jarak bisa diterapkan selama berkunjung.
“Kalau religi kan tidak terlalu ramai. Di tempat makamnya itu tidak terlalu ramai. Karena di depannya ramai, masyarakat parkir disana dan duduk – duduk sampai liat suasana layang-layang,”katanya
Penutupan destinasi wisata ini juga merupakan perintah Walikota Mataram. Walikota Mataram H. Ahyar Abduh mengatakan, kunjungan masyarakat ke destinasi wisata cukup padat sehingga sulit untuk dijaga. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyebaran Covid-19, maka lebih baik dilakukan penutupan.
“Penutupan di situ. Karena kita tidak bisa, saya kita di situ melakukan penjagaan disana terlalu padat sekali. Jadi kita akan tutup, dan itu tanggung jawab Pak Kadis Pariwisata. Tentu tidak bekerja sendiri, jadi harus dilakukan bersama dengan TNI/Polri,”katanya.(azm)
No Comments