Mataram (Global FM Lombok)- Sebagian dana untuk rehab rumah yang rusak akibat gempa bumi di NTB sudah ditransfer melalui rekening bank. Jumlah KK yang sudah menerima rekening itu baru 5.483 KK. Mereka menerima dana masing-masing sebesar Rp 50 juta karena rumahnya rusak berat. Meski korban gempa sudah menerima dana tersebut, namun mereka belum bisa mencairkannya lantaran harus didampingi fasilitator.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Muhammad Rum mengatakan, pencairan dana rehab rumah dilakukan secara bertahap dan harus didampingi kelompok masyarakat (Pokmas) dan fasilitator. Fasilitor tersebut berasal dari pemerintah dan kalangan swasta yang diperbantukan, misalnya insinyur dan mahasiswa teknik. Saat ini dana tersebut belum bisa digunakan karena Pokmas sedang dibentuk di setiap wilayah.
“Kan sudah di transfer ke rekening masing-masing warga, namun pencairannya secara bertahap. Pencairan itu melalui pendampingan kelompok masyarakat (pokmas) yang dibentuk oleh antar warga. Misalnya satu kelompok ada 10 atau 20 KK, nanti ada pendamping fasilitator. Pencairannya tidak bisa serta-merta masyarakat, harus dikoordinasikan dengan fasilator itu,” kata Kepala BPBD NTB Muhammad Rum, Senin ( 3/9).
Muhammad Rum mengatakan, yang menjadi tantangan saat ini adalah bagaimana menghadirkan depo bangunan di setiap desa dalam waktu dekat. Depo bangunan tersebut harus hadir di setiap desa untuk menyediakan bahan bangunan seperti semen dan besi beton. Selain itu harus dipastikan di desa itu sudah ada tukang bangunan untuk membantu pembangunan rumah dengan cara swakelola. Jika keberadaan tukang bangunan di NTB masih kurang, nantinya pemerintah akan mendatangkannya dari luar daerah.
Ditargetkan sebanyak 125 ribu unit rumah yang akan diverifikasi di NTB. Dari jumlah tersebut, baru 32 ribu unit yang sudah terverifikasi oleh pemerintah.(ris)
No Comments