Mataram (Global FM Lombok)- Kementerian Pertanian RI menunjuk Provinsi NTB sebagai salah satu dari tujuh provinsi di Indonesia yang menjadi sentra produksi tanaman kedelai. Sehingga pada tahun ini, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB memprogramkan lahan tanaman kedelai di NTB seluas 100 ribu hektar.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Husnul Fauzi kepada Global FM Lombok di Mataram. Ia mengatakan, luas lahan yang ditargetkan tersebut tidak saja akan ditanam di lahan persawahan, melainkan di lahan yang memiliki potensi. Sehingga potensi lahan pertanian kedelai di NTB yaitu seluas 162 ribu hektar.
“Dengan itu, pemerintah pusat mengagendakan di NTB sebanyak 100 ribu hektar. Jadi semuanya itu tidak ditanam ditamanan yang tidak regular, tidak sawah yang biasa. Jadi kita tanam di tempat yang potensi yang sampaikan bahwa kita punya potensi diluar regular. Seluruhnya dengan regular itu 162 ribu hektar,”katanya
Adapun hasil produksi kedelai dari luas lahan tersebut kata Husnul Fauzi diperkirakan sebanyak 243 ribu ton. Diharapkan, jumlah produksi tersebut bisa teralisasi, karena selama ini angka produksi belum pernah tercapai. Karena sebelumnya, jumlah produksi yang diperoleh yaitu sebanyak 180 ribu ton tahun 2015 lalu. “Belum pernah sih kita raih seperti ini,”katanya
Selain itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB akan mengupayakan agar produksi kedelai di NTB bisa mencapai dua ton per hektar. Sehingga, para petani bisa memperoleh hasil yang lebih baik. Para petani juga bisa memanfaatkan limbah yang dihasilkan menjadi pupuk organic.
Sementara terkait harga kedelai, dinilai sudah lebih baik. Karena mengenai harga ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yaitu sebesar Rp 8.500 per kg di tingkat petani. Seperti diketahui, pada tahun 2017 lalu untuk musim tanam Oktober, akan mulai penanaman benih kedelai diatas lahan seluas 40 ribu hektar yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB. Untuk tanaman benih kedelai ini, akan didukung sepenuhnya oleh Kementan RI, mulai dari bibit, pupuk dan sarana prasarana lainnya.(azm)-
No Comments