Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Presiden RI ke-enam, resmi meluncurkan buku Twitter SBY – Catatan Seorang Pemimpin di Media Sosial. Buku berisi kicauan melalui akun twitter resmi miliknya, di acara Car Free Day di Monumen Bumi Gora, Udayana, Minggu (7/5).
Peluncuran buku yang ditulis oleh Putu Swasta tersebut ditandai dengan penandatanganan buku oleh SBY sendiri dan penyerahan buku kepada dua tokoh masyarakat NTB yang hadir, yaitu Tokoh Pers NTB, H. Agus Talino dan Akademisi Unram, Prof. Mahyuni.
“Mudah-mudahan buku ini memberikan inspirasi dan kekuatan kepada Pak SBY sebagai seorang guru, inspirator, memberikan semangat, kebebasan berekspresi, menginspirasi kita menjadi lebih kuat. Pak SBY, sekali lagi terima kasih untuk waktunya selama sepuluh tahun,” ujar Putu Swasta dalam kesempatan tersebut.
Setelah penandatanganan buku, SBY juga sempat menyerahkan langsung buku ke sejumlah masyarakat yang memadati lokasi penyelenggaraan kegiatan. Istri SBY, Ny. Ani Yudhoyono, Ketua DPD Partai Demokrat NTB, TGH. M. Zainul Majdi dan Putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono juga ikut membagi-bagikan buku berwarna biru tersebut.
Aktivitas SBY melalui akun Twitternya memang menjadi perhatian banyak orang. Bahkan, SBY tercatat sebagai pemimpin dunia dengan jumlah follower Twitter terbanyak kedua, setelah Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Saat ini, jumlah pengikut SBY di Twitter telah mencapai 9,7 juta orang.
Terkait peluncuran buku Twitter-nya ini, SBY menjelaskan bahwa ia telah mulai membuka akun Twitter sejak tahun 2013. Dengan demikian, selama dua tahun masa jabatannya sebagai Presiden ia jalani sembari berkomunikasi melalui Twitter.
SBY menegaskan ia sengaja menggunakan media sosial seperti Twitter agar ia dapat berkomunikasi secara langsung dengan masyarakat. “Supaya saya bisa bicara langsung. Kalau tidak, sering dipelintir tidak dimuat utuh. Saya gunakan hak demokrasi dan hak asasi main Twitter,” ujarnya.
Akun Twitter memang cukup sering menjadi andalan SBY dalam menjawab berbagai bentuk serangan isu-isu tertentu yang dialamatkan kepadanya. SBY menegaskan, menggunakan akun media sosial secara bertanggung jawab adalah hak setiap warga negara Indonesia.
“Semua orang di negeri ini boleh menggunakan sosial media. Kalau dilarang, hancur sudah demokrasi. Hancur sudah kebebasan di negeri ini. Saya dukung Presiden untuk memerangi hoax dan fitnah. Asalkan adil,” tegasnya. (aan)
No Comments