Saudi Cegah Virus Corona, Jemaah Umrah Asal NTB Batal Diberangkatkan ke Arab Saudi

Global FM
28 Feb 2020 09:58
3 minutes reading

Mataram (Global FM Lombok )- Ratusan jemaah umrah asal NTB batal diberangkatkan ke Tanah Suci  pascakeluarnya kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang menghentikan sementara kunjungan umrah ke negara tersebut. Pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kunjungan ibadah umrah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona yang sudah terjadi di berbagai negara di dunia.

Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag NTB, H. L. Muhamad Zainudin, SH, MH yang dikonfirmasi Kamis (28/2) kemarin menyebutkan pada bulan ini masyarakat NTB yang akan berangkat umrah sekitar 300-an orang. Dengan adanya kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang melakukan penghentian sementara menerima kunjungan umrah, maka ratusan jemaah umrah asal NTB tersebut akan batal diberangkatkan.

“Angka pastinya 300-350 orang jemaah umrah dari NTB  tiap bulan. Itu yang berangkat dari NTB saja, belum lagi dari Jakarta.  Warga kita dari NTB yang  keluar umrah ke Mekah sampai 400 orang sebulan,” sebut Zainudin.

Apalagi menjelang bulan Ramadhan, jemaah umrah asal NTB bisa menembus 500 orang sebulan. Namun untuk bulan-bulan seperti sekarang, jumlah jemaah umrah asal NTB antara 300-350 orang per bulan.

Baca Juga : Jangan Panik, NTB Masih Aman dari Penyebaran Virus Corona

Bagi jemaah yang batal diberangkatkan umrah, Zainudin berharap masyarakat tak khawatir. Karena pasti akan dilakukan penjadwalan ulang. “Nanti bisa direfund, bisa uangnya kembali. Kalaupun sudah masuk maskapai, tetap tidak dirugikan jemaah. Itu masih dalam kendali travel,” katanya.

Pihaknya belum mengetahui sampai kapan Pemerintah Arab Saudi akan menghentikan sementara kunjungan jemaah umrah. Zainudin mengaku masih menunggu informasi lebih lanjut dari Kemenag RI.

“Hari ini diumumkan ditutup sementara, tak mungkin dalam waktu dekat  segera dibuka,” jelasnya.

Ia memastikan masyarakat tak akan dirugikan meskipun batal diberangkatkan. Karena jemaah yang batal diberangkatkan, pasti akan dijadwalkan ulang. “Pembatalan keberangkatan ini karena melihat lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Pemerintah ingin melindungi jemaah,” tandasnya.

Baca Juga : Total 30 Orang Mahasiswa NTB Jalani Karantina untuk Antisipasi Corona

Terpisah, Ketua Asita NTB Dewantoro Umbu Joka menyebutkan jumlah jemaah umrah di NTB dalam setahun mencapai 6.000 orang. Dalam setiap bulan, masyarakat NTB yang pergi melaksanakan ibadah umrah bisa mencapai 300 – 500 orang.

Dengan adanya kebijakan penghentian sementara penerimaan kunjungan umrah dari Pemerintah Arab Saudi, kata Dewantoro, tentunya akan berpengaruh kepada travel agen yang bergerak di bidang haji dan umrah. “Kalau travel yang bermain di umrah tentu berpengaruh. Bisnis dengan dia bermain di situ, memang terganggu,” katanya.

Dewantoro mengatakan travel umrah yang bakal terpukul dengan penghentian sementara pengiriman jemaah umrah ini. Sedangkan untuk travel lainnya akan tetap jalan. Apalagi, sekarang, kata Dewantoro ada tren peningkatan wisatawan domestik ke NTB.

Tren peningkatan kunjungan wisatawan domestik ini akibat harga tiket Lombok – Jakarta PP yang turun sejak akhir Januari lalu. Ia menyebut anggota Asita yang bergerak dalam travel haji dan umrah haji 5 travel. (nas)

2 Comments

Leave a Reply