Mataram (Suara NTB) – Deman Berdarah Dengue (DBD) kembali menelan korban. Seorang warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Sandubaya, meninggal dunia. Korban gigitan nyamuk aedes aegepty itu semakin bertambah, dalam rentang waktu Januari hingga Februari mencapai 101 kasus.
Hingga Selasa (19/2), sebanyak 79 warga tercatat positif DBD, 16 kasus suspect dan enam kasus DBD. Pencegahan terhadap gigitan nyamuk masif dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Dimulai dari sosialisasi ke kelurahan, mengerahkan petugas jumantik, pembagian abate hingga fogging.
“Fogging (pengasapan) sudah kita lakukan. Di mana ada positif DBD, kita lakukan fogging,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Usman Hadi. Usman tak membantah jika kasus DBD di Kota Mataram meningkat dibandingkan Kabupaten Lombok Barat.
Sebanyak 101 kasus dengan 79 positif DBD, 16 kasus suspect dan 6 kasus deman DBD. Bahkan, satu warga meninggal dunia. “Satu orang meninggal,” katanya. Meninggalnya bocah usia tujuh tahun asal Kelurahan Babakan itu karena orangtua terlambat memberikan pertolongan. Korban dibawa ke rumah sakit setelah deman tinggi parah.
Usman menambahkan, penyebaran penyakit DBD tidak bisa dipungkiri.Seluruh wilayah sangat rentan terjangkit. Ini dipicu oleh perubahan cuaca serta pola hidup masyarakat. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat menjaga pola hidup sehat, menguras bak di kamar mandi dan melakukan pencegahan menggunakan abate. “Kita harapkan jaga pola hidup sehat,” imbuhnya.
Terkait status kejadian luar biasa terhadap penyakit DBD? Ditegaskan, Pemkota Mataram tidak berpikir mengeluarkan status KLB. Sesuai peraturan penetapan KLB memiliki kriteria – kriteria. Di samping itu, pemerintah juga berpikir panjang. Karena, ada berpengaruh terhadap persoalan ekonomi dan sosial masyarakat. (cem)
No Comments