Sail Moyo Tambora 2018 Dibuka, Samota Jadi Kebanggaan Masa Depan Pariwisata NTB

Global FM
9 Sep 2018 21:20
4 minutes reading


Mataram (Suara NTB) – Menko Maritim RI Luhut Binsar Panjaitan secara resmi membuka event Sail Moyo Tambora 2018 di Pelabuhan Badas, Kecamatan Labuan, Kabupaten Sumbawa, Minggu (9/9) kemarin. Ini merupakan sail Indonesia ke-10 kalinya dilakukan sejak tahun 2009 lalu. Event ini akan menunjukkan kesiapan Samota yang disebut sebagai kebanggaan masa depan pariwisata NTB.

‘’Pertama-tama kami ingin mengucapkan rasa duka yang mendalam terhadap musibah gempa yang melanda Provinsi NTB. Kedua, kami ucapkan selamat atas terselenggaranya event Sail Moyo Tambora 2018. Pulau Sumbawa memang memiliki banyak destinasi yang dapat dikunjungi oleh wisatawan,’’ ujarnya dalam pembukaan Sail Moyo Tambora 2018 di Pelabuhan Badas, Minggu (9/9).

Berbagai kegiatan telah dipersiapkan untuk menyukseskan event ini. Dengan melibatkan hampir semua daerah di NTB, event ini diharapkan mampu menjadi ajang promosi wisata Pulau Sumbawa dan NTB pada umumnya. Selain itu, event ini juga diharapkan mampu mendatangkan wisatawan ke berbagai destinasi wisata di Pulau Sumbawa. Tentu saja yang paling diunggulkan ialah Pulau Moyo dan Gunung Tambora.

‘’Seperti kita ketahui bahwa Pulau Moyo sudah pernah dikunjungi oleh berbagai tokoh dunia. Seperti mendiang Lady Diana, Mick Jagger hingga Bill Clinton. Tentu karena pulau ini memiliki daya tarik keindahan yang memukau,’’ ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai momentum bangkitnya pariwisata NTB setelah diguncang gempa dalam sebulan terakhir. Sebab NTB dalam hal ini Pulau Sumbawa memiliki banyak destinasi yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi wisatawan. Tidak hanya Tambora dan Moyo, tetapi Pulau Sumbawa juga memiliki banyak budaya yang dapat disaksikan oleh wisatawan. Ini menjadi atraksi yang menarik untuk dilihat dan dinikmati oleh semua pengunjung.

Gubernur juga menyebutkan bahwa Sumbawa dikenal dengan sebutan intan bulaeng. Intan itu berarti mineral, sementara bulaeng berarti bercahaya. Ini menggambarkan tentang kekayaan Sumbawa di mana tanahnya penuh dengan kekayaan emas dan mineral yang berharga.

‘’Perlu saya sampaikan, Pulau Sumbawa memiliki sebutan yaitu intan bulaeng. Intan di sini bukan berarti permata, tetapi berarti mineral. Karena tanah di Sumbawa ini kaya akan emas dan mineral,’’ ujarnya.

Sail Moyo Tambora 2018 ini merupakan ikhtiar untuk Wonderful Indonesia dan membangkitkan kembali pariwisata NTB. Event ini sangat penting berkaitan dengan target kunjungan wisatawan ke NTB.

‘’Bagi wisatawan yang suka surfing bisa mengunjungi Pantai Hu’u dan Pantai Lakey. Wisatawan juga dapat berkunjung ke Teluk Saleh dengan kekayaan ikan dan lautnya serta potensi kemaritimannya. Kami ringkas kawasan ini dengan sebutan kawasan Samota. Ini adalah salah satu kebanggaan masa depan NTB,’’ ujarnya.

Dalam kesempatan ini, gubernur juga menyebutkan tentang potensi ekspor jagung dari Dompu. Sebelumnya, telah dilakukan eskpor jagung ke Vietnam sebanyak 10.500 ton. Namun karena pengiriman itu harus melalui pelabuhan di Surabaya, sehingga ekspor itu tercatat merupakan eskpor dari Jawa Timur. Ia berharap pencatatan bea cukai dapat dilakukan di NTB. Sehingga itu tercatat sebagai ekspor nasional asal NTB.

‘’Selain pariwisata, kita punya sektor pertanian yang bisa kita ekspor yaitu jagung. Harapannya semua pencatatan dapat dilakukan di NTB sehingga tercatat sebagai ekspor dari NTB,’’ harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Sail Indonesia Moyo Tambora 2018 yang juga Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyebutkan ada belasan aktivitas event dalam kegiatan ini. Ada bakti sosial, welcome dinner dan pelayaran yacht yang sudah dilakukan. Sementara masih banyak kegiatan yang akan dilakukan dan termasuk dalam rangkaian acara. Diantaranya Kenawa Jazz Festival, Pacuan Kuda, Parade Budaya, Mantar Paragliding, Maritim Expo, pameran kuliner dan banyak lainnya.

‘’Banyak kegiatan yang akan dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan promosi tentang semua potensi pariwisata yang dimiliki di Pulau Sumbawa,’’ ujarnya.

Ini adalah sail ke 10 di Indonesia. Sail Indonesia bertujuan untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal. Seiring dengan perkembangannya, saat ini Sail Indonesia diupayakan untuk perkembangan pariwisata.

‘’NTB memiliki banyak destinasi wisata yang sangat indah dan bagus untuk dikunjungi wisatawan,’’ ujarnya. Dalam event ini juga dilakukan peniupan alat musik Serunai terbanyak dan masuk dalam Museum Rekor Dunia Indonesia. Serunai merupakan alat musik tradisional khas asal Sumbawa. (lin)

No Comments

Leave a Reply