Menkes Nila Djuwita F. Moeloek didampingi Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi bersama istri dan Wagub, H.Muh.Amin didampingi istri mendapat penjelasan dari Direktur RSUD Provinsi NTB, Mawardi Hamri saat meninjau ruang perawatan di rumah sakit yang diresmikan kemarin. (Suara NTB/nas)
Mataram (Global FM Lombok)- Serangkaian peringatan HUT NTB ke 57 tahun, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi meresmikan sejumlah proyek-proyek pembangunan tahun 2015. Jumlah proyek yang diresmikan sebanyak 18 proyek pada delapan SKPD dengan total anggaran Rp 575 miliar lebih. Salah satu mega proyek yang diresmikan adalah RSUD Provinsi NTB.
Peresmian proyek serangkaian HUT NTB ke-57 Kamis (17/12) kemarin dipusatkan di RSUD Provinsi NTB yang baru. Hadir pada peresmian rumah sakit terbesar di NTB itu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Prof. dr. Nila Djuwita F. Moeloek. Hadir juga Ketua Tim Penggerak PKK NTB, Hj.Erica Zainul Majdi, Wakil Gubernur NTB, H.Muh.Amin, SH.M.Si bersama istri, anggota Forkominda serta seluruh kepala dinas dan kepala badan lingkup Pemrpov NTB.
Gubernur NTB pada kesempatan tersebut mengingatkan bahwa hasil-hasil pembangunan yang menelan dana begitu besar, jangan sampai tak bisa dimanfaatkan secara maksimal. ‘’Pesan saya, khususnya kepada Direktur Rumah Sakit dan seluruh keluarga besar rumah sakit provinsi. Supaya tolong yang dibangun dengan biaya ratusan miliar ini, yang dikumpulkan dari dana pembangunan termasuk di dalamnya pajak daerah. Kemudian juga bagian dari dukungan pemerintah pusat dapat dijaga dengan sebaik-baiknya,’’ pesan gubernur saat meresmikan proyek-proyek tahun 2015 yang dipusatkan di RSUD Provinsi NTB.
Dikatakan, berbagai fasilitas yang telah dibangun harus dirawat dan dijaga. Jangan sampai Pemda hanya bisa membangun namun tidak pandai untuk merawat dan menjaganya. ‘’Dan itu sudah kita saksikan di banyak proyek-proyek yang kita bangun. Bagus, diresmikan tetapi kemudian tidak lama banyak fasilitas yang tak bisa digunakan. Saya minta itu tidak boleh terjadi di rumah sakit kita,’’ pesannya.
Menurutnya, tanggung jawab Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. H. Mawardi Hamri, M.PPM beserta keluarga besar rumah sakit untuk menjaga dan memelihara fasilitas yang telah dibangun dengan anggaran ratusan miliar tersebut.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Nila Djuwita F. Moeloek ke NTB pada kesempatan itu, memberi apresiasi atas diresmikannya rumah sakit milik Pemprov NTB ini. Nila mengatakan bahwa dengan dibangunnya rumah sakit di atas tanah seluas 6,5 hektar itu diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pelayanan medis untuk masyarakat NTB.
‘’Rumah sakit sudah bagus, apalagi gedungnya baru. Namun yang harus diubah adalah prilaku masyarakatnya. Mayarakat harus rutin memeriksakan kondisi kesehatannya. Selain itu juga prilaku menjaga kebersihan dan kesehatan juga harus terus dilakukan,’’ pesan Prof. Nila.
Menkes juga mengimbau kepada rumah sakit agar memperkuat manajemen pelayanannya. Rumah sakit harus dijalankan sesui dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Sehingga rumah sakit dapat meningkatkan mutu dan efektivitas pelayanannya. Sementara untuk masyarakatnya, harus lebih peduli terhadap lingkungan. Masyarakat diminta untuk mengubah prilaku dan kebiasaan buruk yang menyebabkan penyebaran penyakit. Kebersihan lingkungan harus menjadi hal utama yang harus diperhatikan.
Periksa Gedung Baru RSUP NTB
Peresmian proyek termasuk peresmian RSUD Provinsi NTB ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur NTB disaksikan Menkes, Wagub NTB, Ketua DPRD NTB dan Direktur RSUD Provinsi NTB. Usai penandatanganan prasasti dilanjutkan dengan meninjau langsung mega proyek RSUD terbesar di NTB dengan kapasitas tempat tidur 600 unit. VVIP 2 , VIP 48. Kelas 1 50 unit, kelas 2 80 unit, kelas 3 280 unit. Total alokasi (pagu) anggaran ini sebesar Rp. 521.179.322.553 dengan rincian Rp.55.447.001.000 (10,64%) bersumber APBN dan Rp. 465.732.321.553 (89,36%) bersumber APBD.
Peninjauan langsung ke ruang-ruang perawatan dan bangunan RSUD Provinsi NTB dipandu Direktur Utama, dr. H. Mawardi Hamri, M.PPM. Secara rinci dan detai dr.Mawardi menjelaskan setiap ruang dan bagian bangunan baru rumah sakit yang ditinjau.
‘’Saya lihat pelayanan kesehatannya sudah cukup bagus, dengan adanya gedung baru ini tentunya kita semua berharap derajat kesehatan masyarakat juga semakin baik,’’ harap Prof. Nila.
Setiap ruangan sudah dilengkapi dengan peralatan yang lengkap. Meskipun ada beberapa yang masih kurang, namun Prof. Nila berjanji akan membantu kekurangan itu. Sebab pelayanan kesehatan merupakan hal yang paling mendasar yang harus dipenuhi oleh pemerintah.
Salah satu hal yang menjadi catatan adalah pendingin ruangan yang belum dinyalakan seluruhnya. Sehingga saat pasien melewati ruangan atau koridor itu akan terasa kurang nyaman. Menanggapi hal ini, dr. Mawardi menjelaskan bahwa pendingin ruangan belum menyala seluruhnya karena memang tidak semua ruangan digunakan. Sehingga dapat menghemat penggunaan listrik di RSUP.
“Tidak semua ruangan dipakai. Kebutuhan akan listrik kita di sini itu mencapai 2,6 Mega sementara yang tersedia saat ini di sini baru 1,8 Mega. Kita sudah punya genset juga, dalam empat jam menghabiskan bahan bakar sebanyak 1.000 liter,’’ jelasnya.
Prof Nila. Sangat mengapresiasi pelayanan rumah sakit yang dirasa sudah cukup baik. Ruangannya juga sudah cukup memadai yang dilengkapi dengan berbagai tempat baru yang memudahkan pasien maupun keluarga pasien. (nas/lin)
No Comments