Mataram (Global Fm Lombok)-Lebih dari seribu jiwa atau 473 Kepala Keluarga di desa Serewe, Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur mengalami krisis air bersih karena kekeringan. Krisis air bersih ini selalu terjadi pada setiap tahun. Penduduk setempat hanya mengandalkan turunnya air hujan. Sementara itu, bantuan air bersih dari pemerintah juga tidak selalu bisa didapatkan masyarakat.
Demikian disampaikan Kepala Desa Serewe Abdul Hamid kepada Global FM Lombok kepada Global FM Lombok saat peninjauan kekeringan oleh wakil gubernur NTB H M Amin bersama dengan SKPD terkait Rabu (24/09). Peninjauan itu, sekaligus pemberian air bersih dari pemprov NTB. Dikatakannya, bantuan air dari pemerintah hanya untuk kebutuhan pokok masyarakat saja, sementara untuk keperluan mandi dan mencuci, masyarakat terpaksa menggunakan air asin di sumur yang ada.
Dia menuturkan, bantuan air bersih tersebut, baru kali kedua diterima masyarakat sejak bulan Agustus lalu.
“Tiap tahunnya karena masyarakat hanya mngendalkan turunnya air hujan. Jika tidak ada air hujan, masyarakat bahkan . Untuk mandi, warga tidak berani memakai air bersih warga memakai air asin yang ada di sumur yang dimiliki warga. Air pemberian pemerintah dipakai untuk kebutuhan pokok”
Dikatakan, untuk desa Serewe telah menerima dua tandon air dengan kapasitas 150 liter air yang merupakan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun menurunya itu belum cukup untuk melayani ribuan masyarakat Serewe. Idealnya warga setempat membutuhkan 6 tandon air. Hal itu belum termasuk dusun-dusun lainnya yang juga mengalami kekeringan seperti dusun Semerang, Temodo dan Kaliantan,(irs)
No Comments