Mataram (Global FM Lombok)- Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTB, Ali Rahim mengatakan implementasi Kurikulum 2013 terlalu dipaksakan oleh pemerintah pusat. Pasalnya, dari total tujuh ribu lebih sekolah se NTB, yang terkena sasaran Kurikulim 2013 baru sekitar empat ribu lebih sekolah. Begitu pula dengan tenaga pendidik, dari total 49 ribu lebih guru negeri di NTB, hanya 23 ribu guru yang tersasar oleh Kurikulum 2013 tersebut. Dengan demikian, sekitar 26 ribu lebih guru negeri di NTB yang tidak tersentuh oleh implementasi Kurikulum 2013 itu.
Demikian dikatakan Ketua PGRI NTB, Ali Rahim kepada Global FM Lombok Selasa (25/11) di kantor gubernur NTB. Ia mengatakan keadaan itu diperparah dengan belum adanya buku paket di semua sekolah. Dari tujuh ribu lebih sekolah di NTB itu, baru 5 persen sekolah di sepuluh Kabupaten Kota se NTB yang telah memperoleh buku paket Kurikulum 2013 itu. Sehingga membuat para guru kebingungan, terlebih mendekati semester tahun ini.
“Implementasi dari kurikulum 2013 tidak mencerminkan pemerataan pelaksanaan, hanya perwakilan saja. Bayangkan di NTB ini sekolah mulai dari SD sampai SMK itu 7.445 sekolah. Yang sekolah sasaran itu hanya 4.351 sekolah sementara jumlah guru adalah 49.662 sedangkan guru sasaran hanya 23 ribu lebih itu yang negeri yang kita bicara ini. Jadi 26 ribu lebih yang tidak tersebuh” kata Ali Rahim.
Menurutnya fakta itu adalah hambatan besar karena guru yang professional adalah guru yang mampu menganalisis kurikulum. Untuk itu, pihaknya sangat mendukung langkah Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah yang akan melakukan evaluasi terhadap Kurikulum 2013 itu.(ris/irs)-
No Comments