Mataram (Global FM Lombok) – Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mengatakan, pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun Rp 2018 sebesar Rp 45 milyar sangat berdampak terhadap banyak program yang telah disusun pemerintah daerah. Sebab, anggaran itu sangat dibutuhkan, mengingat fiskal kota Mataram masih bergantung pada dana transfer dari pusat. Ada beberapa program yang akhirnya batal dieksekusi akibat pemotongan DAU ini, diantaranya adalah peningkatan kualitas saluran drainase, infrastruktur jalan maupun peningkatan insentif guru dan kepala lingkungan.
Hal itu dikatakan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, saat refleksi dua tahun kepemimpinan Aman, Selasa (12/12) di Mataram. Ia meminta maaf karena semua program yang menjadi PR Pemkot Mataram tersebut belum bisa direalisasikan di tahun 2018. Ia mengatakan, Pemkot Mataram sudah menyusun berbagai program di tahun depan, namun banyak yang batal. Karena itulah, anggaran yang ada diprioritaskan kepada program-program prioritas seperti penurunan angka kemiskinan. Saat ini, angka kemiskinan di kota Mataram sebanyak 9,2 persen. Terjadi penurunan dari sebelumnya sebesar 10 persen lebih. Angka itu tidak boleh meningkat lagi sehingga anggaran diporsir ke sektor itu.
“Mohon maaf, apa yang jadi PR di Kota Matarm, soal saluran, jalan, kesejahteraan guru, pegawai, insentif bagi kepala lingkungan semestinya atau pelayanan yang lain untuk meningkatkan pelayanan kepada warga. Program sudah bagus disusun, tapi dipotong. Untung PAD kita bagus. Ini lah kondisi kta. Makanya kita prioritaskan program-program yang harus segera kita selesaikan”,terangnya.
Saat itu, Ahyar juga menyampaikan bahwa ada lima poin yang menjadi direktif secara nasional yang harus dilaksanakan di daerah. Diantaranya adalah soal keamanan yang harus selalu dijaga. Kemudian soal penurunan kemiskinan dan penurunanan angka pengangguran melalui penyediaan lapangan pekerjaan. Akan tetapi, sampai sekarang pemerintah belum mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup. Sehingga hal ini disikapi melalui investasi. Menurutnya, pengangguran di Kota Mataram sekarang sudah menurun sebanyak 2.500 orang. Dari sebelumnya berjumlah 9.875 tahun 2016 orang menjadi 7.375 orang di tahun 2017.(dha) –
No Comments