Mataram (Global FM Lombok)- Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi NTB cukup tinggi yaitu mencapai angka Rp 635 miliar pada tahun 2016 lalu. Angka ini tumbuh sebesar 153 persen lebih dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp 247 miliar.
Hal itu disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB Yusri dalam acara Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan 2017 yang berlangsung di Mataram, Selasa (14/2). Ia mengatakan, OJK mendorong perbankan agar lebih banyak menyalurkan KUR kepada sektor pertanian dan perikanan yang merupakan sektor strategis penyumbang pertumbuhan ekonomi dan penyerap tenaga kerja di NTB.
Yusri mengatakan, secara umum berdasarkan survey literasi keuangan 2016, tingkat literasi keuangan di NTB masih rendah. Dari 36 Provisi di Indonesia, NTB menduduki posisi ke 35 dengan tingkat literasi sebesar 21,45 persen. Angka tersebut masih jauh berada di bawah tingkat literasi nasional sebesar 29,66 persen.
Meskipun tingkat literasi keuangan masih rendah, tingkat keberbukaan atau inklusi keuangan sudah cukup tinggi yaitu sebesar 63,27 persen. Sementara tingkat inklusi nasional sebesar 67,82 persen. OJK NTB yakin dengan dukungan pemerintah daerah, inklusi dan literasi keuangan akan meningkat melalui program TPAKD atau Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah.(ris)-
No Comments