Caleg PBB NTB Tuding Penyelenggara Pemilu Jual Beli Suara
Mataram (Global FM Lombok)-Salah seorang caleg DPRD NTB dari Partai Bulan Bintang (PBB) dapil II Lombok Barat- Kabupaten Lombok Utara (KLU) Adnan Kasogi menuding jajaran KPU dibawah terutama di KLU ikut andil dalam jual beli suara pada saat rekapitulasi beberapa waktu lalu. Tudingan ini disampaikan pada saat rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara parpol, calon anggota DPR, DPD dan DPRD provinsi NTB yang berlangsung di Hotel Grand Legi Mataram Kamis (24/4).
Adnan Kasogi mengatakan, berdasarkan hasil rapat pleno KPU Lombok Barat, namanya unggul dengan perolehan 3.619 suara. Namun di pleno KPU KLU dia hanya memperoleh suara 169. Dia merasa telah dicurangi oleh kawan dalam satu partai dengan bantuan oknum penyelengara. Salah satu indikasi kecurangannya adalah dalam rapat pleno KPU KLU, dia tidak diberikan ruang untuk ikut memantau suaranya.
“Caleg nomor dua ini adalah ketua Partai Bulan Bintang di Lombok Utara jadi tidak memberikan ruang kita menyaksikan plenonya di Lombok Utara. Jadi seenak perut menaruh angka. Saya bawakan surat suara model C1, sudah ratusan model C1. Jadi kalau kita koreksi per jenjang kita akan tetap kembali ke panwaslu bilang. Kita harus kembali ke angka dasar” katanya.
Dalam kesempatan itu Adnan Kasogi menyodorkan ratusan lembar formulir C1 atau hasil perhitungan suara di tingkat TPS di Kabupaten Lombok Utara kepada KPU dan Bawaslu NTB. Dia menghendaki agar dilakukan hitung ulang berdasarkan formulir C1 tersebut.
Menjawab tudingan Adnan Kasogi, Ketua KPU KLU Fajar Martamengatakan,selama rekapitulasi suara di tingkat bawah yaitu dari KPPS sampai KPU KLU tidak ditemukan laporan atau temuan baik oleh PPL, Panwascam, Panwaslu maupun saksi-saksi parpol secara berjenjang terkait dengan dugaan kecurangan. Dia membantah tudingan bahwa anggota KPU KLU dan jajaran dibawah terlibat dalam jual beli suara.
“ Di tempat ini baru kami dengar dari saudara Adnan Kasogi. Jadi tidaka da seperti apa yang disampaikan. Apalagi kami dikatakan sudah kerjasama ini sangat ironis sekali” katanya. (ris)
Kirim Komentar