Mataram (Global FM Lombok)-Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh pemerintah Kota Mataram, kawasan kumuh di Kota Mataram mencapai 800 hektar. Diklaim, daerah yang paling banyak ditemukan kawasan yang kumuh yaitu di Kecamatan Ampenan. Sehingga penanganan yang dilakukan difokuskan di kecamatan Ampenan khususnya di kawasan Kota Tua.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram Mahmuddin Tura kepada Global FM Lombok Jum’at (08/07) di Mataram. Ia mengatakan, untuk penanganan kawasan kumuh tersebut, pemerintah Kota Mataram akan dibantu oleh pemerintah pusat. Namun, bantuan tersebut akan dialokasikan pemerintah pusat jika pemerintah daerah siap untuk membuat detail engineering design (DED).
“Di Kota Mataram masih sekitar kurang lebih 800 hektar, berdasarkan hasil survey dari Bappeda itu ada 800 sekian hektar kawasan kumuh di Kota Mataram. Yang paling banyak itu di kawasan Ampenan. Jadi sehingga kita nanti mungkin menitikberatkan fokus kepada Ampenan terutama di kawasan Ampenan kota tua. Kita nanti dibantu oleh pemerintah pusat. Tetapi tergantung di daerah kesiapan kita buat DED dan program yang lain,”katanya
Pada tahun ini, pemerintah pusat sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,5 miliar untuk penataan kawasan di kota tua Ampenan. Karena pemerintah pusat memiliki program unggulan yaitu “100 0 100”. Artinya, 100 persen warga sudah bisa menikmati air bersih, 0 persen warga memiliki rumah tidak layak huni dan 100 persen untuk sanitasi.
Menurut Mahmuddin, program unggulan pemerintah Kota Mataram ini sudah mencakub semua program Dinas Pekerjaan Umum (PU). Sementara untuk penanganan rumah tidak layak huni, pemerintah Kota Mataram, provinsi NTB maupun pemerintah pusat sudah menyiapkan anggaran tersendiri.(azm/ris)-
No Comments