Mataram (Global FM Lombok)-Dari data bulan Agustus 2014, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) NTB mencatat, sebanyak 216 hektar lahan pertanian di NTB mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Kekeringan tersebut meliputi kekeringan ringan, sedang, berat dan padi yang terkena puso. Sementara yang luas lahan yang mengalami kekeringan berat sebanyak 45 hektar.
Hal itu dikatakan Kepala DPTPH NTB, H. Husni Fahri kepada wartawan di kantornya Kamis (25/09). Ia mengatakan, untuk tanaman jangung, mengalami kekeringan sebanyak 20 hektar. Adapun daerah yang cukup banyak mengalami kekeringan adalah Kabupaten Sumbawa sebanyak 72 hektar, Lombok Barat sebanyak 26 hektar, Sumbawa Barat sebanyak 44 hektar.
“Secara keseluruhan, dari sisi tanamannya yang kita lihat. Saya punya datanya ini per Agustus, itu banyaknya 216 hektar kekeringann tanaman. Dan itu terbagi ada yang ringan, sedang, berat dan ada puso. Dari sisi tanaman, padi sawah itu sekitar 196 hektar kering. “
Dilanjutkan, pemerintah telah melakukan upaya penyembuhan terhadap 216 hektar tanaman padi yang mengalami kekeringan dengan mengoptimalkan embung dan pompa air. Dari usaha itu, pemerintah berhasil mengembalikan kondisi sebanyak 148 hektar.
Sementara itu, ia meyakini bencana kekeringan ini tidak berpengaruh terhadap 2,3 juta ton lebih target gabah kering tahun 2014 dengan 436 ribu hektar areal tanam. Sempai dengan Agustus 2014, sudah direalisasikan sebanyak 433 ribu hektar atau sekitar 99 persen. (ris/irs)-
No Comments