Rapid Antigen Sasar Pusat Perbelanjaan dan Pasar, Sebagian Besar Pedagang Pasar Tak Berjualan

Global FM
8 Feb 2021 16:46
2 minutes reading
Salah seorang pengunjung pasar Dasan Agung saat mengikuti swab antigen (Global FM Lombok/ist)

Mataram (Global FM Lombok) Kondisi Pasar Dasan Agung, Kota Mataram cukup sepi dari biasanya. Jumlah pedagang yang berjualan hanya sekitar 20 persen saja. Hal ini disebabkan karena rapid tes antigen yang dilakukan oleh petugas RSUD Kota Mataram yang menyasar pusat-pusat perbelanjaan dan pasar tradisional mulai awal pekan ini.

Kepala Pasar Dasan Agung Kota Mataram, Budiawan mengatakan, sebelum rapid tes digelar, pihaknya  memang melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para pedagang. Namun ternyata kebanyakan pedagang takut menjadi sasaran rapid tes antigen sehingga mereka memilih untuk tidak berjualan.

 “Pedagang ini hanya 20 persen yang masih, sekitar 80 persennya tidak masuk. Total jumlah pedagang itu 300 pedagang, yang yang tersisa sekitar 50 orang. Kebanyakan nutup. Dari pagi mereka sudah tahu ada rapid test,” kata Budiawan, Senin (8/2) di sela kegiatan rapid tes antigen.

Rapid test yang dilakukan oleh petugas tersebut, tidak hanya membuat para pedagang takut, melainkan juga para pembeli. Di mana, jumlah kunjungan masyarakat ke Pasar Dasan Agung sangat sedikit.

Direktur RSUD Kota Mataram, dr. Lalu Herman Mahaputra mengatakan, rapid tes secara massif ini akan dilakukan secara maksimal di masing – masing lokasi. Karena jumlah reagen yang disiapkan yaitu mencapai 3.000 buah.  Rapid tes secara massal ini akan langsung ke masyarakat ini, sebagai salah satu langkah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 yang kasusnya makin tinggi.

Rapid tes antigen yang dilakukan oleh RSUD Kota Mataram menyasar masyarakat dan akan digelar hingga tiga hari kedepan. Ini sebagai salah satu langkah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19,” terangnnya.

Ribuan reagen yang disiapkan ini bisa terpakai selama tiga hari kedepan. Selanjutnya, tim akan melakukan evaluasi terkait hasil tes tersebut. Rapid tes yang digelar melibatkan aparat keamanan. Untuk memaksimalkan rapid antigen ini, RSUD Kota Mataram melibatkan sebanyak 26 orang swaber.

Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi penularan kontak yang lebih besar lagi. Karena, Satgas Covid-19 Kota Mataram menargetkan bisa segera berada pada zona hijau. Dimana, sebelumnya sudah berada pada zona kuning dan saat ini kembali menjadi zona oranye. Kondisi ini disebabkan karena tren peningkatan kasus kembali terjadi.

Untuk diketahui, jumlah tambahan kasus Covid-19 per 7 Februari 2020 yaitu sebanyak 12 kasus baru dan empat orang dinyatakan sembuh. Sehingga total kasus Covid-19 di Kota Mataram sebanyak 1903 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.598 dinyatakan sembuh, 197 masih dalam masa perawatan dan 108 pasien meninggal dunia.(azm)

No Comments

Leave a Reply