Mataram (Global FM Lombok)- Kegiatan rapat pleno rekapitulasi suara di tingkat KPU Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) nyaris berakhir dengan chaos lantaran terjadi kericuhan di luar lokasi rapat pleno. Keributan massa terjadi sejak Selasa (7/05) malam hingga Rabu (8/5) malam kemarin. Meskipun aksi demonstrasi massa masih terus terjadi, KPU NTB memerintahkan agar KPU Kabupaten Loteng menuntaskan agenda perhitungan suara.
Ketua KPU Provinsi NTB Suhardi Soud kepada Global FM Lombok di Mataram, Kamis (9/5) mengatakan, KPU di Loteng harus mampu memberi kepastian perhitungan suara, terlebih perhitungan suara tinggal menyisakan satu kecamatan yaitu kecamatan Pujut.
“Jadi intinya begini aja, bahwa KPU itu memberikan kepastian hasil pemilu, sehingga itu harus diselesaikan di Lombok Tengah. Soal ada demo dan lain sebagainya itu dalam demokrasi soal biasa, namun KPU harus memberikan kepastian terhadap hasil pemilu, karena itu sudah melalui proses yang panjang mulai dari TPS hingga kabupaten” kata Suhardi Soud, Kamis (9/5).
Suhardi mengatakan, jika muncul dugaan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) bermain dalam perhitungan suara di Lombok Tengah yang akhirnya memicu aksi demonstrasi, maka harus bisa dibuktikan dugaan tersebut.
Pada Rabu (8/5) malam kemarin, ratusan massa melempari eks gedung DPRD Lombok Tengah yang menjadi lokasi rapat pleno perhitungan suara dengan bom molotov. Aparat keamanan kemudian bergerak dan berhasil mencegah aksi anarkis lebih jauh lagi. Bentrokan terjadi karena massa pendukung salah satu calon legislatif menuding terjadinya pengurangan suara dan meminta KPU membuka plano C1. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan lantaran rapat pleno diskors karena tidak kourum(ris)
No Comments