Mataram (Global FM Lombok)-Setelah absen selama enam tahun, Pemerintah Kota Mataram akhirnya berhasil meraih piala adipura tahun 2017. Terakhir kali Pemkot Mataram meraih penghargaan di bidang lingkungan hidup tersebut pada tahun 2011 silam.
Piala adipura ini, diserahkan oleh Presiden Jokowi kepada Walikota Mataram H. Ahyar Abduh pada Rabu, 2 Agustus 2017 di Jakarta. Berikut wawancara Global FM Lombok dengan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana terkait perolehan piala adipura ini.
Kira-kira Apa PR terbesar di bidang lingkungan hidup setelah mendapat piala adipura ini pak?
Masih banyak PR. Adipura ini kan ada beberapa penilaian, tidak hanya soal sampah. Tapi juga soal air, udara juga masuk. Tapi yang dominan isunya soal sampah, maka masih butuh kerja keras lagi. Untuk mempertahankan ini maka kita harus bekerja lebih keras lagi untuk menuntaskan persoalan yang terkait dengan isu sampah utamanya.
Sejauh ini apa tantangan kita pak dalam penanganan sampah di Kota Mataram? Apakah anggaran kurang? Atau persoalan sosial?
Kita kan setiap tahun kebijakan penganggarannya terus kita lakukan penambahan. Terobosan-terobosan sudh dilakukan juga kan. Ya bersamaan dengan ini juga persoalan ini yang penting sebenarnya untuk membangun kesadaran masyarakat itu untuk bisa menjaga perilaku menjaga kebersihanlah. Sejauh ini kan kita sudah berusaha memenuhi kebutuhan fasilitas sampah itu. Dari sisi penangan juga kita akan perbaiki. Tapi masyarakat kita harapkan bantu kita juga.
Apakah nanti ke depan akan ada sanksi juga yang diberikan kepada warga yang membuang sampah?
Mungkin nanti pada akhirnya akan seperti itu. Tapi sekarang ini saya sudah tekankan peningkatan sarana pendukungnya yang kita maksimalkan dulu. Jangan sampai nanti masyarakat sudah mulai sadar tapi kita tidak mampu men support terhadap pemenuhan fasilitas itu. Kalau itu semua sudah kita maksimalkan, nanti kita pada akhirnya akan mengarah ke situ kalau memang butuh cara yang lebih tegas lagi.
Kalau piala adipura ini sendiri apa artinya bagi Pemerintah Kota Mataram?
Ya simbol kerja keras, simbol optimis kita untuk menghadapi peliknya, kompleksnya persoalan-persoalan kota terutama terkait dengan isu lingkungan. Maka itu saya pikir apa yang kita peroleh ini bagian dari simbol perjuangan dan kerja keras kita yang menjadi titik awal kita untuk bisa memperjuangkan supaya Mataram ini bisa menjadi Kota yang nyaman, enak dihuni.(dha)
No Comments