Mataram (Global FM Lombok)-Puluhan supir taksi Blue Bird Jumat (23/5) kembali melakukan aksi demo ke kantor DPRD kota Mataram. Mereka menuntut agar kesejahteraan mereka dinaikkan. Pasalnya, setelah kenaikkan harga BBM, gaji mereka tidak pernah dinaikkan. Dari hasil menarik penumpang, para supir diberikan bagian 40 persen oleh perusahaan. Namun bagian ini belum dipotong untuk biaya-biaya yang lain. Mereka mengancam akan melakukan mogok kerja jika tuntutan mereka tidak dilaksanakan oleh perusahaan.
Salah seorang supir taksi Blue Bird Cipta Kusumayadi kepada Global FM Lombok Jum’at (23/5) di Mataram menuturkan, pada saat kenaikkan harga BBM, perusahaan juga menaikkan argo. Dengan kondisi ini, perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Namun para supir mengklaim gaji yang mereka terima sejak kenaikkan harga BBM cenderung menurun. Karena biaya yang dikeluarkan oleh para supir pada saat beroprasi ditanggung dari gaji mereka.
“Yang diminta sama kita itu gampang saja, karena ini masalah komisi. Komisi kita itu 40 persen sebelum kenaikkan BBM komisi kita masih 40 persen tapi dengan naiknya BBM 40 persen juga. Sedangkan komisi kita tetap, jadi siapa yang mensubsidi penumpang yang naik sama kita tetap pengemudi. Itu saja sebenarnya maunya pengemudi tidak banyak. Dengan naiknya BBM naiklah argo jadi perusahaan dapatkan keuntungan yang besar tapi kita pengemudi pendapatan kita itu berkurang dengan kenaikkan BBM itu,” terangnya
Dia berharap agar gaji 40 persen yang mereka peroleh bisa mendapatkan 20 persen tanpa harus dikurangi lagi untuk biaya lain. Masalah ini sudah disampaikan oleh para supir kepada perusahaan, namun permintaan mereka tidak diterima. Sehingga para supir meminta bantuan kepada pemerintah dan legislative untuk menyikapi masalah ini.
Sementara itu, wakil ketua DPRD Kota Mataram Didi Sumardi mengatakan, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertras) dan managemen Lombok Taksi. Aksi yang dilakukan oleh supir taksi ini merupakan kedua kalinya, dan tuntutan yang beberapa waktu lalu sudah diserahkan kepada Disosnakertrans. Selain itu, pihak Disosnakertrans sudah melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan. Ada beberapa keputusan yang dibuat oleh pihak perusahaan yang belum diterima oleh para supir.(azm)-
No Comments