Program Zero Waste, Pemprov Perlu Distribusikan Anggaran ke Daerah

Global FM
23 Dec 2019 11:47
3 minutes reading
Ahyar Abduh (Global FM Lombok/dok)

Mataram (Global FM Lombok) – Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh mendukung sepenuhnya program zero waste yang digencarkan oleh Pemprov NTB. Program ini dinilai tidak sekadar imbauan. Pemprov NTB harus mendistribusikan anggaran ke kabupaten/kota untuk pelaksanaan program.

“Ndak bisa sekadar imbauan saja. Harus ada dukungan anggaran juga dari provinsi,” ujar Walikota dikonfirmasi pekan kemarin.

Upaya penanganan sampah oleh Pemkot Mataram sudah sejak lama digalakkan melalui program lingkungan nihil sampah. Program Lisan mendapatkan penghargaan innovative government award dari Kementerian Dalam Negeri.


Baca Juga : Dompu Paling Siap Implementasikan Revitalisasi Posyandu dan Zero Waste


Walikota menambahkan, sarana – prasarana bertahap dilengkapi dengan pengadaan roda tiga di masing – masing lingkungan. Serta, pengadaan kendaraan pengangkut sampah. Meskipun demikian, produksi sampah mencapai 400 ton per hari hanya 80 persen yang bisa tertangani.

“Penanganan sampah sejak lama Kota Mataram gencarkan lewat program lisan,” ujarnya.

Sinergitas yang diharapkan oleh Pemprov NTB tidak diketahui pasti oleh Walikota. Instrumen penanganan sampah di Kota Mataram secara bertahap telah dipenuhi. Menurut dia, Pemprov NTB perlu menyisihkan atau mendistribusikan anggaran untuk mendukung program zero waste.


Baca Juga : Selain Anggaran Besar, Program Zero Waste Butuh Kerja Keras

Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang menambahkan, dalam konteks sinergitas Pemkot Mataram sudah memiliki nomenklatur program dan kegiatan yang pada prinsipnya memiliki kesamaan program antara kabupaten/kota dengan Pemprov NTB.

Dan, visi – misi disusun memiliki sinergitas. Prosesnya adalah ada evaluasi yang dilakukan oleh Pemprov NTB terhadap penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota se NTB.

Program itu bisa saja sinergi tapi bentuk sinergisnya itu kecil. Maka kebutuhan saat ini adalah bagaimana membuat sinergitas memiliki kapatasitas yang ditingkatkan. “Itulah dia untuk mewujudkan NTB gemilang di seluruh  kabupaten/kota akan menjadi nyata dalam skala sinergitas se-NTB,” kata Martawang.


Baca Juga : 437 Bank Sampah Sudah Didirikan, Lotim Paling Banyak

Sebagai contoh sebutnya, NTB memiliki program zero waste. Dan, Mataram sudah memiliki lingkungan sampah nihil. Artinya, tidak ada hal yang berbeda dengan konsep zero waste dengan penerapan lisan yang mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri dalam bentuk innovative govemerment award.

Namun demikian, pihaknya tidak memposisikan ini dalam kesejalanan yang nyata dalam mengintervensi masyarakat. Justru kesan timbul seolah – olah lisan jalan sendiri dan zero waste jalan sendiri.  Artinya, kalau keunikan – keunikan di kabupaten/kota kemudian dijadikan bagian yang menopang program provinsi maka ini jadi satu kesatuan terpadu.

Dalam suatu kesempatan akunya, dia pernah berdiskusi dengan Bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmy. Jika berbagai keunggulan dibangun dalam konstruksi kegemilangan dengan APBD NTB tembus di atas Rp3 triliun. Pemprov NTB perlu menyisihkan anggaran Rp100 miliar untuk kabupaten/kota. Dengan tugas pembantuan dibuat komitmen antara Pemprov NTB dan kabupaten/kota.

Dari komitmen akan diselesaikan beberapa pilar program pada kurun waktu tahun pertama hingga keempat. Pemprov NTB bisa memberlakukan penghargaan dan sanksi pada kabupaten/kota yang tidak membuat kekuatan dalam mem-back up provinsi. Nantinya itu bisa dievaluasi alokasi anggarannya.

“Sampai Pak Bupati berseloroh kalau Rp10 miliar diberikan untuk mendukung zero waste bisa dilipat gandakan. Ini akan menstimulus kabupaten/kota. Pada HUT NTB bisa diumumkan bahwa ini kabupaten/ kota akselaratif menggunakan anggaran untuk mem-back up keunggulan. Saya kira harus ada acara mengikat kabupaten/kota sehingga kedepannya berjalan,” terangnya. (cem)

No Comments

Leave a Reply