Mataram (Global FM Lombok)-
Program Studi (Prodi) Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (PSDAL) Universitas Mataram menggelar Penandatanganan Kerjasama, Sosialisasi dan Workshop Kurikulum Prodi Magister PSDAL Pascasarjana Universitas Mataram (Unram), Kamis (1/8) kemarin.
Penandatanganan Kerjasama dilakukan antara Prodi Magister PSDAL dengan sejumlah lembaga dan OPD Pemprov seperti dengan RRI Mataram, Mitra Samya, Lembaga Transform serta dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris LPMPP Unram Dr. Edy Herianto, Direktur Pascasarjana Unram Prof Dr Aliefman Hakim dan para pihak terkait lainnya.
Direktur Pascasarjana Unram Prof Dr Aliefman Hakim mengatakan, Prodi Magister PSDAL baru memasuki smester 4 dengan akreditasi Baik. “Tahun ini kita akan lakukan reakreditasi dengan target baik sekali. Sehingga melalui workshop ini kita harapkan masukan dari para pihak agar PSDAL semakin baik kedepannya,” katanya.
Sekretaris LPMPP Unram Dr. Edy Herianto mengatakan, dalam workshop ini sebaiknya dibahas juga terkait dengan analisis visi misi Prodi PSDAL. Ada tujuh dokumen yang perlu dilengkapi terkait dengan penyusunan visi misi ini.
“Misalnya pembentukan tim penyusun visi misi, penyusunan draf visi tujuan Prodi, pembahasan visi misi, penyusunan revisi draf, penetapan hasil akhir visi misi,dan lainnya,” katanya.
Dalam workshop kurikulum tersebut, Koordinator Prodi Magister PSDAL Unram Dr. Markum M.Sc memberi pemaparan tentang Prodi Magister PSDAL yang baru berdiri tahun 2022 tersebut. Prodi ini menjadi sangat penting lahir karena beberapa alasan.
Yang pertama yaitu NTB memiliki keanekaragaman Sumber Daya Alam (SDA) yang kaya. NTB memiliki kekayaan sumber daya alam yang beragam dan unik yang ada di sektor kehutanan, pertanian, kelautan, potensi energi terbarukan. Tentu ini akan membantu mengelola SDA secara berkelanjutan
“Selanjutnya urgensi Prodi Magister PSDAL pengelolaan berkelanjutan. Di mana PSDAL akan mendorong upaya lebih serius dalam mengembangkan pengelolaan SDAL yang berkelanjutan,” kata Markum di hadapan para peserta workhop, baik yang hadir secara online maupun offline.
Pentingnya PSDAL juga karena ada tantangan masalah lingkungan di daerah ini. NTB menghadapi berbagai tantangan lingkungan seperti deforestasi, degradasi lahan, pencemaran air, dan masalah perubahan iklim. Program ini akan melatih tenaga yang mampu merancang solusi yang efektif dalam mengatasi tantangan tersebut.
Menurutnya, masyarakat juga perlu memahami platform Prodi ini. Dimana, Magister PSDAL adalah platform pendidikan master yang dirancang untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan keahlian kepada mahasiswa, bagaimana mengelola sumber daya alam yang cermat, cerdas dan berkelanjutan.
“Prinsip Pendidikan di Magister adalah multidisipliner, artinya pendidikan ini sesuai untuk semua bidang ilmu, yang berbasis sumber daya alam. Muara Pendidikan adalah mahasiswa memiliki kedalaman analisis terkait dengan pengelolaan SDA, sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing,” terangnya.
Sebagi sebuah prodi yang baru, Magister PSDAL kini telah mengantongi Akreditasi Baik. Sehingga di tahun ini akan diajukan reakreditasi dengan target Akreditasi Baik Sekali. Karena itulah, melalui kegiatan Workshop ini diharapkan muncul saran dan masukan dari para pihak untuk menyempurnakan kurikulum yang digunakan oleh pihak Prodi.
Adapun profil lulusan Magister PDSAL Unram setidaknya mencakup lima profesi yaitu peneliti, pendidik atau akademisi, birokrat, wirausahawan dan praktisi. “Saat mereka bertemu dengan multidisiplin, justru ini adalah hakikat mereka belajar bersama. Mereka belajar dengan saling share keilmuan mereka,” katanya.
Sistem perkuliahan di Magister PSDAL ini yaitu menggunakan sistem pembelajaran hybrid (online dan offline). Kuliah online memiliki porsi sampai 50 persen karena melihat profil mahasiswa Magister PSDAL yang berbagai latar bekalang dan profesi. Dasar rujukan kuliah Peraturan Rektor Nomor 12 Tahun 2019, tentang Penyelenggaran sistem pembelajaran dalam Jaringan (SPADA) di Universitas Mataram.
“Untuk perkuliahan, jumlah SKS yang harus ditempuh sekurang-kurangnya 37 SKS termasuk Thesis, dengan IP Kumulatif minimal 2,75,” ujarnya.(ris)
No Comments