Giri Menang – Bagi setiap orang, pernikahan adalah momen yang penuh dengan kebahagiaan dan ditunggu-tunggu. Namun nasip apes dialami oleh Muh (31), seorang pemuda asal Kecamatan Kediri Lombok Barat (Lobar), justru pernikahannya berbuah pahit. Hal ini terjadi setelah Muh mengetahui isteri yang dipersuntingnya ternyata berjenis kelamin laki-laki.
Berawal dari perkenalannya melalui media sosial hingga berakhir di pelaminan. Namun tanpa sadar, Muh memutuskan untuk menikahi seorang laki laki bernama Mit (25) warga Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram pada hari Selasa 2 Juni 2020 sekitar Pukul 10.00 wita.
Pernikahan mereka pun dilakukan secara agama, dengan disaksikan oleh beberapa saksi dan tokoh agama serta masyarakat. Dengan prosesi akad nikah itulah maka resmilah Muh dan Mit menjadi suami istri.
Akan tetapi tiga hari setelah pernikahannya itu, kenyataan pahit harus diterima Muh lantaran wanita yang dinikahinya adalah seorang lelaki. Muh yang tak terima ditipu pun langsung melaporkan “isterinya” itu ke Mapolres Lombok Barat.
Peristiwa yang sempat menghebohkan warga Kecamatan Kediri ini terungkap, lantaran sang isteri tidak mau diajak berhubungan intim sejak malam pertama, hingga malam kedua dengan alasan sedang datang bulan. Sampai pada malam berikutnya sang istri justru yang meminta cerai kepada suaminya.
“Pada malam pertama isterinya menolak untuk berhubungan intim dengan alasan sedang datang bulan, dan di malam berikutnya tiba-tiba isterinya minta cerai dan kabur meninggalkan Muh” terang Kasubag Humas Polres Lobar, Iptu Ketut Sandiarsa Minggu (6/06/2020) kepada Suara NTB.
Muh yang mengaku curiga atas perilaku istrinya itu kemudian mencari informasi di tempat tinggal mempelainya. Alangkah kagetnya Muh ketika mengetahui kebenaran dari warga setempat. Muh kaget setelah mendengar keterangan ketua RT dimana Mit tinggal yang menerangkan bahwa isteri yang ia nikahi itu ternyata seorang laki-laki tulen.
“Muh merasa curiga kepada istrinya, maka dia mencari informasi di tempat tinggal Mit dan dari keterangan ketua RT dimana Mit tinggal menerangkan Mit itu seorang laki-laki dan bukan seorang perempuan,” Jelasnya.
Muh yang kecewa mendengar informasi soal itu merasa sangat tertipu dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Lombok Barat. Sedangkan laporan yang dilimpahkan oleh Muh untuk saat ini masih didalami oleh aparat kepolisian.”Kasus yang dilaporkan masih di lakukan pendalaman, dengan pemeriksaan saksi.” pungkasnya. (Her)
No Comments