Presiden Lantik Gubernur dan Wagub NTB, Rekonstruksi Rumah Korban Gempa Tugas Utama Zul – Rohmi

Global FM
20 Sep 2018 13:22
3 minutes reading

Pelantikan pasangan Zul-Rohmi

Mataram (Suara NTB) –Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melantik pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) NTB periode 2018-2023, Dr. H. Zulkieflimansah – Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/9). Keduanya menggantikan pasangan Dr. TGH. M. Zainul Majdi – H. Muh. Amin, SH, M. Si  yang telah habis masa jabataannya sebagai Gubernur dan Wagub NTB periode 2013-2018, Senin (17/9) lalu.

Presiden Jokowi meminta pasangan Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah yang baru dilantiknya sebagai Gubernur dan Wagub NTB agar segera langsung bekerja. Menurut Presiden, ada persoalan besar yang harus segera diselesaikan di NTB. Yakni rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah warga yang rusak akibat gempa beruntun beberapa waktu lalu.

Menurut Presiden, masalah rehabilitasi dan rekonstruksi korban gempa itu harus segera diselesaikan di lapangan. Diikuti prosesnya, baik untuk fasilitas umum, sekolah-sekolah, rumah sakit, puskesmas, dan rumah-rumah yang rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan. “Tugas utamanya ke sana dulu,” kata  Presiden dikutip Suara NTB dari laman setkab.go.id, Rabu (19/9) siang.

Pemerintah pusat memberikan dana bantuan stimulan untuk perbaikan rumah korban gempa. Untuk rumah rusak berat mendapatkan bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta dan rusak ringan Rp 10 juta. Mengenai masalah dana bantuan yang belum cair, Presiden Jokowi mengatakan prosesnya bertahap.

“Ini masih step-nya satu per satu. Kalau sudah ada yang siap, sudah diverifikasi, tentu saja segera diberikan. Kalau belum, proses lapangan ada di verifikasi, nanti diberikan lagi,” jelasnya.

Menurut Presiden, dalam pencairan dana bantuan stimulan perbaikan rumah korban gempa ada prosedur yang harus dilalui. Artinya, pencairan dana bantuan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa tak bisa langsung diberikan begitu saja. tetapi harus melalui proses dan prosedur yang ada.

“Memang prosesnya seperti itu. Ada proses. Masa langsung ini, ini, ini, ini, ini, ini. Iya kan ndak seperti itu, ada prosedurnya,” terang orang nomor satu di Indonesia ini.

Pelantikan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 itu didahului dengan penyerahan petikan Keputusan Presiden kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, di Istana Merdeka.

Kemudian Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung berjalan dari Istana Merdeka menuju Istana Negara bersama pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang akan dilantiknya. Prosesi kirab tersebut diiringi oleh pasukan marching band.

Prosesi pelantikan di Istana Negara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 155/P Tahun 2018 tentang Pengesahan Pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Masa Jabatan Tahun 2018-2023 oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara.

Prosesi pelantikan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan oleh rohaniwan dan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pelantikan, penyematan tanda pangkat dan jabatan, dan pemberian ucapan selamat dari Presiden Jokowi, dan para tamu undangan yang hadir.

Hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pelantikan diantaranya Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, dan Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita. Dalam pemilihan Gubernur NTB, pasangan Zulkieflimansyag-Sitti Rohmi Djalilah meraih 811,945 suara. Sementara pesaingnya pasangan calon Moh Suhaili FT- Muhammad Amin (Suhaili-Amin) meraih 674,602 suara, pasangan Ahyar Abduh-Mori Hanafi (Ahyar-Mori) dengan 637,048 suara, dan pasangan Ali Bin Dahlan-TGH Lalu Gde Sakti Amir Murni (Ali-Sakti) meraih 430,007 suara. (nas)

No Comments

Leave a Reply