PPKM Darurat Jawa-Bali, Penumpang di BIZAM Turun Drastis

Global FM
15 Jul 2021 11:43
2 minutes reading
Suasana ruang tunggu BIZAM tampak sepi. Semenjak PPKM darurat Jawa-Bali, penumpang pesawat yang melalui BIZAM turun drastis sampai 70 persen.(ist)

Praya (Global FM Lombok) – Jumlah penumpang pesawat di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM) sejak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali, turun dratis. Setelah sebelumnya sempat mengalami peningkatan pascapembatasan libur Hari Raya Idul Fitri beberapa waktu lalu. Dimana saat ini jumlah penumpang pesawat yang melalui BIZAM hanya tinggal sekitar 30 persen saja dari kondisi sebelum kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali diberlakukan.

‘’Kalau diprosentasekan jumlah penumpang di bandara Lombok itu turun sampai sekitar 70 persen dari jumlah penumpang sebelum kebijakan PPKM darurat Jawa-Bali diberlakukan,’’ ungkap Stakeholder Relations Manager PT. Angkasa Pura (AP) I Lombok International Airport (LIA), Arif Haryanto, Rabu, 14 Juli 2021.

Terhitung sejak tanggal 5 sampai 13 Juli kemarin, jumlah pergerakan penumpang pesawat di BIZAM sekitar 912 orang perhari. Sedangkan untuk pergerakan pesawat itu sekitar 14 penerbangan per hari. Turun sekitar 56 persen dari kondisi sebelum kebijakan PPKM darurat Jawa-Bali diberlakukan.

‘’Sebelum pemberlakuan PPKM darurat antara tanggal 30 Juni sampai 4 Juli 2021 lalu, rata-rata pergerakan penumpang pesawat mencapai 3.051 orang perhari. Dengan jumlah pergerakan pesawat rata-rata sampai 32 pesawat perhari,’’ sebut Arif.

Dalam hal ini, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Karena tingginya rendahnya pergerakan penumpang sangat tergantung dari kebiijakan pemerintah pusat. Dan, wajar jumlah penumpang turun karena memang aktifitas atau pergerakan orang selama masa PPKM darurat di Pulau Jawa dan Bali sangat dibatasi.

Belum lagi imbas kebijakan pemerintah skala lokal, sedikit tidak juga ikut berpengaruh. ‘’Harapan kami, kondisi pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. Untuk itu, butuh dukungan kita semua. Dengan sama-sama disiplin menerapkan protokol Covid-19,’’ ujarnya.

Disinggung terkait layanan vaksinasi di bandara, Arif mengaku sejauh ini masih tetap berjalan. Di mana rata-rata jumlah yang divaksin mencapai 100 orang perhari yang memang dikhususnya bagi calon penumpang pesawat. Bukan diperuntukan bagi masyarakat umum. Karena vaksinasi merupakan syarat utama untuk bisa melakukan perjalanan menggunakan pesawat udara.

‘’Vaksinasi ini gratis dan khusus disiapkan bagi calon penumpang pesawat. Bukan untuk masyarakat umum,’’ pungkasnya. (kir)

No Comments

Leave a Reply