Jalarta ( Global FM Lombok)- Kebakaran pipa penyalur BBM milik Pertamina yang terjadi pada Selasa, (12/10) kemarin di pinggir ruas jalan tol Purbaleunyi KM 130, berada tepat di konstruksi layang kereta cepat Jakarta Bandung.
Menurut petugas pemadam kebakaran, penyebab kebakaran diduga akibat pipa Pertamina terkena crane proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Disamping itu, pihak Pertamina memastikan tidak ada kegiatan teknis di lokasi dekat proyek tersebut. Investigasi penyebab masih dilakukan penyelidikan oleh Polisi.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Suryadi Jaya Purnama mengatakan, pemerintah perlu melakukan investigasi terkait dengan kasus ini. Pertama, kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan kerja, antara lain pekerja asing tidak memahami bahasa dan rambu-rambu yang berlaku di Indonesia atau tidak didampingi oleh pekerja Indonesia. Kedua, rancangan proyek tidak memasukkan informasi peta Pertamina. Ketiga, mekanisme koordinasi antara kontraktor dengan Pertamina.
“Dampak kerugian akibat terjadinya kecelakaan, yakni pertama, kerugian yang dialami oleh Pertamina akibat terganggunya penyaluran BBM. Meskipun Pertamina menjamin cadangan masih cukup untuk 17-19 hari ke depan yang diperoleh dari TBBM Padalarang. Kedua, kerugian yang terjadi pada lingkungan akibat bocornya BBM,” kata Suryadi, Rabu (23/10).
Dengan adanya kejadian tersebut, anggota DPR RI Dapil NTB ini meminta untuk menghentikan sementara pengerjaan proyek KCJB khususnya di sekitar wilayah terdampak kebocoran pipa hingga investigasi memutuskan siapa yang harus bertanggung jawab.
Kemudian, mengevaluasi rancangan proyek dan kontraktor yang mengerjakan seksi tersebut, serta memperbaiki mekanisme koordinasi dengan Pertamina di wilayah yang terdapat fasilitas Pertamina. PKS juga mendesak pemerintah untuk segera mencegah meluasnya dampak akibat bocornya BBM serta memperketat pengawasan terhadap kontraktor sesuai dengan amanat UU No.2 Tahun 2007 tentang Jasa Konstruksi.(ris)
No Comments