Selangor (Global FM Lombok- Sime Darby Plantation, salah satu perusahaan terbesar di Malaysia selama ini sangat senang merekrut pekerja perkebunan dari Lombok, NTB. Sebagian besar pekerjanya saat ini pun berasal dari Lombok.
Head Workforce Management Unit Sime Darby Plantation Badrul Hisham mengatakan, di tahun ini perusahaannya membutuhkan sekitar lima ribu pekerja dari Lombok untuk ditempatkan di perkebunan sawit.
Namun dari jumlah kebutuhan tersebut, baru tiga ribu calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sudah tersedia kuotanya dan sedang dalam proses perekrutan dengan bermitra dengan sejumlah perusahaan perekrut tenaga kerja di NTB.
“Pekerja dari Lombok yang sudah datang sebagai permulaan kemarin sebanyak 140 orang,” kata Badrul Hisham saat berdialog dengan Kepala Disnakertrans Provinsi NTB, Ketua Asosiasi Pengusaha Pekerja Migran Indonesia (APPMI) NTB serta pimpinan DPRD NTB di Kantor Sime Darby Plantation, Pulau Carey, Selangor Malaysia, Kamis 14 Juli 2022.
Badrul Hisham mengatakan, jumlah PMI asal Indonesia yang saat ini bekerja di Sime Darby Plantation sebanyak 7.902 orang. Jumlah ini merupakan angka terbanyak atau sekitar 58 persen. Bandingkan dengan pekerja yang berasal dari negara lain seperti dari India 29 persen, Bangladesh 7 persen dan sejumlah negara lainnya dengan jumlah pekerja yang sedikit.
“Dari 7.902 pekerja asal Indonesia itu sebanyak 90 persennya berasal dari Lombok. Pekerja dari Jawa itu sangat sedikit,” ujarnya.
Badrul mengatakan, jika tak terpenuhi sebanyak lima ribu PMI asal NTB tahun ini, setidaknya tiga ribu PMI sudah bisa masuk ke Malaysia dengan lancar dan melalui prosedur yang benar. Yang pasti saat ini prosesnya sedang diurus oleh perusahaan.
Pekerja dari Lombok di sini sangat disukai. Setidaknya ada lima alasan Sime Darby senang dengan PMI asal Lombok. Yang pertama, mereka tergolong suka bekerja dalam jangka waktu yang lama, kemampuan bekerja dengan skill yang dibutuhkan perusahaan, adaptasi budaya dengan cepat, mampu menyelesaikan pekerjaan dengan efisien serta yang tak kalah pentingnya yaitu tidak ada kendala bahasa dalam berkomunikasi.
“Kita butuh orang Indonesia atau orang Lombok karena bahasanya kita pahami, karena kita serumpun,” katanya.
Sementara itu Ketua APPMI NTB H. Muazzim Akbar mengatakan, saat ini ada sekitar 5.800 PMI asal NTB dari total tujuh ribuan PMI asal Indonesia yang bekerja di Sime Darby. Jumlah itu akan segera bertambah sekitar tiga ribu orang tahun ini dari kebutuhan sekitar lima ribu orang mengingat perusahaan Malaysia banyak membutuhkan tenaga kerja untuk menghidupkan perekonomian yang sempat terganggu karena pandemi.
“Jangankan lima ribu pekerja, sebanyak 10 ribu saja kami siap bantu,” tegasnya.
Sime Darby sendiri adalah salah satu perusahaan terbesar di Malaysia. Jaringan usahanya bervariasi, salah satunya perkebunan sawit. Tak hanya di Malaysia, namun perusahaan ini juga mengelola kawasan perkebunan sawit di Indonesia seperti di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.
Di Pulau Carey tempat berkantornya Sime Darby Plantation Academy memiliki lebih dari 11 ribu hektare lahan perkebunan sawit. Pulau yang dirintis sejak tahun 1899 itu juga telah didatangi oleh ribuan orang dari Malaysia dan luar negeri untuk belajar tentang dunia perkebunan sawit. (ris)
No Comments