Perusahaan Malaysia FGV Masih Membutuhkan 5 Ribu PMI dari NTB Tahun Ini

Global FM
4 Jun 2023 21:29
2 minutes reading
H. Edy Sofyan (kiri) dan H. Zarif Zainul disela memberikan bantuan kepada masyarakat nelayan di Kampung Bugis Ampenan

Mataram (Global FM Lombok)-Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTB begitu diminati oleh perusahaan perkebunan di Malaysia. Salah satu perusahaan FGV Holdings Berhad telah memperkerjakan sekitar 7 ribu PMI asal NTB, terutama di perkebunan sawit.

Vice President Jabatan Tenaga Kerja FGV Holding Berhard H. Zarif Zainul mengatakan, pihaknya masih membutuhkan sebanyak 5 ribu PMI. Diakuinya, perusahaan sangat menyukai PMI asal NTB lantaran sudah memahami cara kerja perkebunan sawit di Malaysia.

“Kita masih membutuhkan PMI dari Lombok untuk ditempat di ladang-ladang FGV. Saat ini saja sudah ada 6 hingga 7 ribu PMI NTB yang ada di ladang FGV dan kita masih perlukan lima ribu PMI untuk tahun 2023,” kata Zarif Zainul ketika ditemui usai melakukan bakti sosial di Kampus Bugis, Kota Mataram, Minggu 4 Juni 2023.

Ia mengatakan, gaji minimal yang diberikan kepada PMI berdasarkan regulasi terbaru yaitu sebesar 1.500 ringgit Malaysia atau sekitar Rp4,8 juta (kurs Rp3.200). Kemudian perumahan disiapkan serta fasilitas dasar lainnya menjadi tanggungan perusahaan.

Untuk memudahkan PMI mengirim uang dari Malaysia ke kampung halaman di NTB, pihak perusahaan kata Zarif telah memberikan fasilitas berupa aplikasi e-wallet khusus yang telah bekerjasama dengan Bank BRI. 

“FGV e-wallet untuk kiriman uang ke keluarga. Kita kerjasama dengan BRI untuk pengiriman uang dan juga sebelum PMI berangkat ke Malaysia, keluarganya akan direkeningkan melalui BRI,” terangnya.

Pihaknya bekerjasama dengan sejumlah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) di NTB seperti PT. Cipta Rezeki Utama, PT Pamor Sapta Dharma dan beberapa perusahaan lainnya dalam merekrut PMI.

Ia menekankan bahwa PMI yang akan berangkat ke Malaysia tidak perlu mengeluarkan biaya karena telah menjadi tanggungan perusahaan. Itulah kebijakan “zero cost” yang menjadi komitmen pemerintah Indonesia dan Malaysia.

“PMI yang akan ke Malaysia tak usah dibayar satu perak pun untuk berangkat lading FGV. Itu semua dibiayai oleh FGV,” terangnya.

Sementara itu Komisaris Utama PT Cipta Rezeki Utama, H. Edy Sofyan mengatakan, kegiatan sosial yang dilakukan hari ini sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat dan keluarga PMI di Lombok. Kegiatan sosial seperti ini diupayakan secara rutin diberikan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

“Lombok adalah sumber PMI ke Malaysia. Perusahaan Malaysia kita harapkan tetap memberikan kontribusi kepada masyarakat, salah satunya di warga pesisir. Apalagi kalau kita lihat masyarakat pesisir, mata pencahariannya semakin sulit saat cuaca buruk,” katanya.(ris)

No Comments

Leave a Reply