Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-74, Momentum untuk Bangkit Menuju NTB Gemilang

Global FM
18 Aug 2019 21:22
6 minutes reading

Mataram (Suara NTB) – Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-74 di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur berlangsung khidmat. Bertindak sebagai inspektur upacara, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc.

Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke – 74 dihadiri seluruh pejabat lingkup Pemprov NTB, anggota DPRD NTB dan pimpinan instansi vertikal tingkat provinsi NTB.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE, M. Sc yang dikonfirmasi usai peringatan HUT Kemerdekaan RI ke – 74 berharap momentum ini menyadarkan semua. Bahwa mengisi kemerdekaan jauh lebih sulit dan penuh dengan  tanggung jawab.

Jangan sampai pengorbanan para pahlawan, para pendahulu dan founding fathers yang dilakukan dengan darah, air mata dan harta benda tidak dimaknai mendalam. ‘’Mudah-mudahan dengan momentum ini kita mampu bangkit untuk menciptakan NTB yang lebih baik di masa mendatang,’’ kata gubernur, Sabtu (17/8) siang.

Dalam sambutannya pada peringatan HUT RI ke-74, gubernur mengatakan, Tuhan memberikan kepada kita, anugerah kemerdekaan. Sesuatu yang diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para pendahulu kita. Sebagian dari yang memperjuangkan itu masih ada di tengah-tengah kita. Dan kita patut memberikan penghargaan terbaik untuk mereka, para pejuang kemerdekaan.

Mereka mewariskan kemerdekaan. Sebuah warisan yang sangat berharga. Sebab, dengan kemerdekaan, kita memiliki lebih banyak kesempatan untuk mencapai hal-hal baru di masa depan. ‘’Hal kedua yang perlu kita renungkan, beberapa pekan sebelum kita merayakan kemerdekaan setahun lalu, Tuhan mendatangkan sebuah ujian untuk kita,’’ kata gubernur.

Gempa bumi yang memporakporandakan banyak hal di NTB. Dalam bencana ini, ada orang yang hanya kehilangan sedikit hal. Tapi tidak sedikit pula yang kehilangan hampir semua hal berharga dalam hidupnya. Dan pada orang yang kehilangan hampir segalanya, yang tertinggal pada dirinya hanyalah kemerdekaannya.

‘’Seperti orang terjerembab dalam gelapnya gua, ia masih memiliki kemerdekaan untuk mengambil di antara dua pilihan. Akan tetap mengutuk kegelapan, atau berjuang ke ujung lorong yang menyiratkan cahaya,’’ katanya.

Melihat perkembangan dalam setahun terakhir, kata gubernur yang akrab disapa Dr. Zul, ada gambaran besar yang bisa disimpulkan bersama. Bahwa, masyarakat NTB mulai berhasil menemukan ujung lorong itu. ‘’Kita mulai menyaksikan perkembangan-perkembangan yang menggembirakan,’’ ujarnya.

Rumah-rumah penduduk, tempat ibadah, pasar, dan kantor-kantor yang hancur, telah berdiri kembali. Dr. Zul mengatakan bangunan-bangunan ini akan lebih kuat dari bangunan yang telah hancur.

‘’Ekonomi NTB juga mulai tumbuh,’’ katanya. Pada triwulan II-2019 (y on y), ekonomi NTB tanpa tambang bijih logam tumbuh sebesar 5,35 persen. Pariwisata juga mulai sibuk. Terutama di musim libur sekolah kemarin. Para pemandu wisata mulai sibuk. Pekerja hotel mulai sibuk. Pengemudi bus dan mobil pariwisata mulai sibuk. Pedagang di objek-objek wisata, mulai sibuk menjamu wisatawan yang datang.

Semua mulai bergegas. Sejumlah maskapai penerbangan mulai menangkap geliat pemulihan ini. Mereka semakin percaya dan memutuskan untuk ikut dalam arus kebangkitan NTB. Rute-rute penerbangan baru dibuka, dari dan menuju NTB.  Satu demi satu, investasi mulai berdatangan ke NTB.

Gubernur mengatakan, dunia mulai mencium semerbak bunga harapan yang sedang tumbuh dari dalam diri masyarakat NTB. Tugas semua, membuka pintu dan tersenyum untuk orang-orang yang datang dari penjuru manapun. Menerima mereka sebagai sahabat. Sebagai saudara. Yang akan menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat NTB.

Sementara itu, di tingkat nasional, NTB berhasil melaksanakan agenda Pemilu Presiden, DPR, DPD, dan DPRD tanpa harus melalui benturan sosial yang mengkhawatirkan. Hal ini memperlihatkan bahwa masyarakat semakin matang dalam berdemokrasi. Sebentar lagi, pemerintahan baru akan terbentuk. Dan tugas semua adalah memberikan dukungan dan masukan yang konstruktif selama lima tahun mendatang.

‘’Maka, di momentum perayaan HUT RI ini, kita tidak hanya merayakan kemerdekaan. Kita juga mulai bisa bergembira atas pencapaian-pencapaian yang  kita raih bersama pascabencana setahun lalu. Semua perkembangan ini membuktikan bahwa masyarakat NTB memiliki tekad dan semangat yang tangguh,’’ katanya.

Dr. Zul menambahkan, sebagai pemimpin NTB yang dilantik pascabencana gempa bumi setahun lalu. Pasangan  Dr. H. Zulkieflimansyah dan  Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengajak masyarakat NTB untuk merenungkan hal-hal yang telah dilalui setahun terakhir.

Merefleksikan hal-hal yang terjadi, bukan untuk kebanggaan semata dan membuat jumawa. Lalu, lupa untuk mempersiapkan masa depan. Padahal, katanya, masa depan justru semakin kompleks dan kian menantang. Lembar-lembar sejarah baru telah menunggu untuk dituliskan.

‘’Dan untuk itu, kita akan berjuang bersama, dengan lebih gigih. Sembari berjuang, kita terus memompa semangat, mengikat kembali simpul-simpul keberagaman,’’ ujarnya.

Membangun kolektivitas yang sempat terlepas. Dan di saat bersamaan, memelihara api optimisme saat kesulitan datang. Semua membutuhkan itu semua, karena pekerjaan rumah di NTB masih banyak.

Pemulihan pascagempa belum  tuntas. Masih banyak rumah yang harus dibangun. Masih banyak jiwa yang harus dijaga keselamatannya. Disebutkan, penanganan rumah korban gempa tersisa tinggal 15 persen yang belum tertangani. Artinya, 85 persen sudah dan sedang dalam penanganan.

Sebanyak 15 persen rumah korban gempa  yang belum tertangani ini karena datanya harus divalidasi. Karena terjadi anomali data di lapangan. ‘’Jadi, bukan karena tak mau ditangani,’’ tegas gubernur.

Dalam penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa, Dr.Zul mengatakan NTB menjadi contoh di tingkat nasional. Pemprov NTB bersama Pemda kabupaten/kota terus berusaha semaksmimal mungkin. Namun masih terjadi anomali data yang sedang dilakukan validasi di lapangan.

Gubernur menambahkan, saftar pekerjaan rumah yang perlu  diselesaikan bersama masihlah panjang.  Di hadapan mata, terhampar banyak mimpi-mimpi besar yang sangat mungkin diwujudkan bersama.

Di tahun 2021 mendatang, NTB akan menjadi tuan rumah gelaran MotoGP. Salah satu ajang olahraga paling bergengsi di dunia, yang diperkirakan akan menghimpun ratusan ribu pengunjung ke NTB.  Selain itu, NTB juga tengah merenda mimpi untuk mewujudkan pembangunan smelter dengan banyak industri turunannya. Ada pula rencana untuk membangun Global Hub yang akan menjadi salah satu terobosan besar dalam sejarah kelautan NTB.

‘’Semua itu, hanya sebagian dari daftar pekerjaan rumah yang perlu kita tuntaskan bersama. Untuk menyongsongnya, kita perlu membangun jalan-jalan baru, hotel-hotel baru, menambah kapasitas bandara, dermaga, dan sarana-sarana lainnya,’’ terang Dr. Zul.

Yang terpenting, masyarakat NTB perlu mempersiapkan diri. Agar kelak, tidak hanya menjadi penonton dari semua yang akan hadir dalam waktu dekat. Para pemuda, perlu menantang diri untuk mempelajari hal-hal baru. Melatih keterampilan baru yang dibutuhkan oleh berbagai sektor yang akan tumbuh.

Sementara, Pemprov NTB bersama para pemangku kepentingan, memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi penyiapan tenaga kerja yang akan menjadi bagian dari dalam hal-hal baru yang akan hadir tersebut. Kepingan-kepingan mimpi besar yang dikemas bersama dalam visi NTB Gemilang.

Visi tersebut diwujudkan dalam enam misi pembangunan. Pertama, mewujudkan NTB Tangguh dan Mantap. Kedua, mewujudkan NTB Bersih dan Melayani. Ketiga, mewujudkan NTB Sehat dan Cerdas. Keempat, mewujudkan NTB Asri dan Lestari. Kelima, mewujudkan NTB Sejahtera dan Mandiri. Keenam, mewujudkan NTB  Aman dan Berkah.

Dr. Zul menambahkan, kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamirkan oleh Presiden Soekarno74 tahun silam, adalah kristalisasi dari perjuangan panjang bangsa ini untuk meraih kemerdekaan. Sejarah ini akan terus dikenang. Hal itu dijadikan pengingat, bahwa sepanjang dan sesulit apapun rintangan tetaplah bisa menghasilkan kemenangan yang gemilang. (nas)

No Comments

Leave a Reply