Perempuan Pengusaha di NTB Digodok di Pro-Women

Global FM
10 Dec 2019 20:22
3 minutes reading

Mataram ( Global FM Lombok)- Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE., M.Sc mengakui bahwa di NTB terdapat 3,16 juta orang atau 19% dari seluruh populasi adalah pelaku usaha. Ini merupakan potensi yang harus terus didorong dan didampingi. Pelaku usaha ini juga, terdiri dari perempuan-perempuan yang berani, berkarya dan bermanfaat.

Hal itu disampaikan Niken saat membuka acara Pro-Woman untuk akselerasi perempuan-perempuan entrepreneur dalam menjalankan usaha-usaha skala kecil dan menengah, yang digagas Rumah Energi, Plus dan Found Foundation di Lombok Astoria Kota Mataram, Selasa (10/12)

Niken mengaku bangga kepada perempuan enterpreuner dan para pengusaha di NTB yang memiliki modal keberanian. “Meski dengan latar belakang ilmu pengetahuan yang pas-pasan, tetapi tetap mampu menghasilkan produk yang berkualitas. Bahkan berhasil menjadi pengusaha sukses  dibidang UKM, IKM maupun bisnis industri lainnya” ujar istri Gubernur Dr.Zulkieflimansyah itu.

Menurutnya, modal berani buka usaha dan sedikit ilmu harus didukung dengan pendampingan dan pemberian pelatihan keterampilan usaha secara terus menerus oleh instansi yang terkait. Juga dukungan akses permodalan dan fasilitasi jaringan  pemasaran sehingga perempuan-perempuan ini mencapai langkah kemajuan yang pesat dalam mengelola dan memasarkan bisnisnya.

Ia juga memotivasi perempuan-perempuan pengusaha ini, bahwa dengan modal gelar sarjana ekonomi saja, tidaklah cukup. “Meski berijazah S2 bisnis belum tentu punya bisnis dan usaha yang maju”, tegasnya. Namun berbeda dengan para perempuan yang hadir di Pro-Woman ini,  berani memiliki usaha dan produk.

Karena itu Niken meminta  Dinas DP3AP2KB Provinsi NTB dan Rumah Energi, untuk tetap melakukan pembinaan guna pengembangan usaha dari perempuan-perempuan NTB Pemberani tersebut.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB, Ir. Andi Pramaria, M.Si menjelaskan Dinas yang dipimpinnya memiliki program prioritas untuk pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan.

Menurut Andi, pembedayaan perempuan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan. Kunci semuanya adalah pasar. Produk kita tidak akan bisa berkembang kalau tidak memiliki pangsa pasar. ” Intinya ada pelatihan, ada bantuan alat , modal, pendampingan dan bagaimana mengembangkan akses pasar,” jelas mantan Kadis Perindustrian ini.

Oleh karena itu, harapannya kegiatan ini tidak hanya pelatihan atau motifasi terhadap perempuan entrepreneur dalam menjalankan usaha-usaha skala kecil dan menengah saja. Tetapi lebih dari itu, Rumah Energi, Plus dan Found Foundation sebagai lembaga pemrakarsa kegiatan ini, digarapkannya ikut serta membangun jaringan pemasaran bagi penjualan produk dari usaha perempuan entrepreneur ini.

Direktur Eksekutif Yayasan Rumah Energi Rebekka S. Angelyn menjelaskan sebanyak 47 pelaku usaha perempuan di Lombok telah selesai mengikuti program Pro-Women. Kegiatan ini berkontribusi meningkatkan kesejahteraan dan pengentasan kemiskininan melalui pemberdayaan dan pendampingan langsung.

Menurutnya, hasil memuaskan dari program Pro-Women adalah 93,6% dari seluruh peserta telah melakukan manajemen dan operasional bisnis yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum bergabung.

“Program Pro-Women bermaksud memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan  pengurangan kemiskinan dengan memberdayakan perempuan pelaku usaha di Pulau Lombok,” jelas Rebekka S. Angelyn.

Program Pro-Women memberikan pendampingan dalam menghasilkan metode peningkatan usaha yang dapat direplikasi, membangun jaringan bisnis sebagai pusat informasi pelaku usaha di Indonesia, dan meningkatkan kapasitas dalam manajemen usaha, jaringan, pemasaran.(ris) 

No Comments

Leave a Reply