Mataram (Global FM Lombok)- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB menggandeng Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB melakukan vaksinasi massal untuk mempercepat pemulihan perekonomian, khususnya di Provinsi NTB.
Vaksinasi massal diselenggarakan selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 24-25 Juli 2021 di Gedung Al- Ihsan, Ampenan, Kota Mataram. Vaksinasi hari pertama dilaksanakan untuk seluruh Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi NTB, beserta keluarga dan stakeholdernya. Hari kedua, vaksinasi dilakukan untuk masyarakat.
Kegiatan ini juga didukung oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Rumah Sakit Mata NTB. Dilaksanakan dengan protokol Covid-19 yang ketat, vaksinasi berjalan dengan tertib lancar dan tergolong cepat. Karena melibatkan tenaga medis cukup banyak.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mewakilkan Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si meninjau langsung kegiatan ini. Sekda didampingi Kepala OJK Provinsi NTB, Rico Rinaldy dan jajaran, dan turut mendampingi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Heru Saptaji dan jajaran serta Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr H Lalu Hamzi Fikri.
Dalam kesempatan ini, Sekda menyatakan apresiasinya atas dukungan OJK dan Bank Indonesia mendukung percepatan vaksinasi di Provinsi NTB. Lalu Gita mengatakan, kegiatan ini menurutnya sebagai salah satu dari banyak ikhtiar yang dilakukan pemerintah untuk menjaga ketahanan diri masyarakat melawan pandemi Covid-19. Selain menggunakan masker, jaga jarak, dan penerapan protokol Covid-19.
Angka penderita covid meningkat saat ini, baik level nasional, maupun daerah. Fasilitasi vaksinasi yang dilakukan oleh OJK dan Bank Indonesia ini diharapkan dapat mempercepat capaian 70 persen warga NTB sudah divaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) dan menghentikan rantai penularan Covid-19.
Vaksinasi ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari vaksinasi massal kepada 10.000 orang pelaku dan konsumen sektor jasa keuangan pada 16-17 Juni di Jakarta serta 10 daerah lainnya yang difasilitasi oleh OJK dan BI serta dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia. Pada kegiatan tersebut, Presiden Republik Indonesia memberikan arahan perlunya dilakukan akselerasi vaksinasi kepada dan melalui sektor jasa keuangan sebagai sektor strategis.
Sebagai realisasi dari arahan tersebut, vaksinasi melalui sektor jasa keuangan dilakukan melalui dua skema, yaitu dilakukan oleh Lembaga Jasa Keuangan untuk pegawai dan konsumennya serta skema kedua dialokasikan kepada BI dan OJK yang pada tahapan ini menyediakan vaksin sejumlah 335.000 secara nasional, dimana 4.400 dosis dialokasikan untuk Provinsi NTB.
Vaksinasi ini merupakan bukti OJK dan BI, dan Industri Jasa Keuangan di NTB berkomitmen mendukung Pemerintah Pusat untuk mempercepat target pembentukan kekebalan komunitas di seluruh lapisan masyarakat sesuai target yaitu pada November tahun ini. Di NTB sendiri, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan per 23 Juli 2021, dari target vaksinasi 3.910.638 jiwa, sebanyak 553.766 jiwa menerima vaksin dosis 1 dan 200.676 jiwa telah menerima vaksin dosis kedua.
Industri Jasa Keuangan dipilih sebagai salah satu sentra vaksinasi Covid-19 karena memiliki jaringan dan cakupan wilayah yang luas serta jumlah nasabah yang besar sehingga dapat mempercepat proses vaksinasi kepada masyarakat.
Kecepatan dan keberhasilan dari vaksinasi Covid-19 akan sangat menentukan upaya pemulihan ekonomi nasional khususnya di Provinsi NTB, karena setelah terbentuk herd immunity, maka perekonomian masyarakat akan kembali bergerak sejalan dengan terbukanya mobilitas masyarakat.
“ Kami juga akan tetap berkomunikasi dengan pusat, dengan BI, dan stakeholders, apa-apa yang akan kami lakukan kedepannya,” demikian Rico.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Heru Saptaji menekankan, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, seluruh pihak harus bergandengan tangan, berpartisipasi dalam memberikan kontribusi terbaik. Kegiatan vaksinasi kepada industri jasa keuangan dan masyarakat yang digelar menurutnya menjadi sebentuk kontribusi, empati, dan semangat berbagi dalam mendukung herd immunity di NTB.
“Karena angka Covid di NTB masih tinggi, jika di tracking dalam 4 orang ada 1 orang yang kena Covid-19. Itulah mengapa pentingnya dipercepat herd immunity masyarakat agar aktifitas ekonomi juga pulih kembali. Apalagi ekonomi menjadi bagian yang sangat penting daam situasi ini. Oleh karena itu, pandemi teratasi, ekonomi pulih Kembali,” demikian Heru.(bul)
Foto : Sekda NTB bersama Kepala OJK NTB, Rico Rinaldy, Kepala BI NTB, Heru Saptaji meninjau kegiatan vaksinasi kepada industry jasa keuangan (Ekbis NTB/bul)
No Comments