Perayaan Tahunan Bau Nyale, Ribuan Warga Lombok Turun Ke Pantai Seger

Global FM
19 Feb 2017 20:54
2 minutes reading

Warga sedang bau nyale

Praya (Global FM Lombok)- Perayaan pesona Bau Nyale dipusatkan di pantai Seger Kabupaten Lombok Tengah dan dipadati oleh ribuan masyarakat Lombok sejak Kamis (17/02) malam. Namun, sayangnya nyale atau cacing laut sudah keluar sejak hari Rabu lalu,sehingga jumlah nyale yang keluar pada puncak  perayaan sudah minim.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah H. Lalu Putria kepada Global FM Lombok Kamis (17/02) malam di pantai Seger mengatakan, meski nyale yang keluar sedikit, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah membantah jika panitia salah memprediksi tanggal keluarnya nyale tersebut.

Putria mengatakan, penentuan tanggal bau nyale ini dengan melibatkan beberapa tokoh masyarakat salah satunya tokoh yang ahli dalam bidang kelautan. Selain itu, beberapa tanda-tanda alam juga dijadikan sebagai isyarat akan datangnya nyale tersebut seperti hujan serta angin.

“ Jadi dalam budaya Sasak itu, nyale itu ada dua jenis yaitu nyale poto (ujung) dan nyale tunggak ( pangkal), dalam perayaan Bau Nyale ada penyamo atau memberi tahu masyarakat akan datang Nyale itu. Ada atau tidak adanya nyale, itu tidak terlalu menjadi ikatan warga Sasak untuk datang ke sini karena tidak semua mereka tangkap nyale” kata Putria, Kamis malam,

Diterangkan Putria, kedatangan masyarakat ke acara puncak perayaan bau nyale ini tidak saja ingin menangkap nyale tersebut,namun hanya ingin berlibur. Nyale tidak saja enak dimakan, namun masyarakat Lombok juga memanfaatkan nyale tersebut sebagai obat.

Sementara terkait dengan ucapan-ucapan kotor yang dikeluarkan oleh masyarakat menjelang bau nyale atau pada saat turun kelaut, hal tersebut bukan bagian dari salah satu syarat agar nyale tersebut cepat keluar. Namun, hal itu  merupakan kemauan secara pribadi. Sebagaimana yang terdengar, ribuan warga yang datang bau nyale mengeluarkan ucapan-ucapan kotor atau sumpah serapah. Mereka berkeyakinan dengan sumpah serapah, nyale akan banyak yang keluar.

Perayaan bau nyale di masyarakat Lombok berawal dari legenda Putri Mandalika yang menceburkan diri ke laut karena tidak mampu memilih satu diantara beberapa pangeran yang akan meminangnya. Setelah sang putri menceburkan diri ke laut, muncullah hewan laut berbentuk cacing yang kini disebut sebagai nyale. Perayaan bau nyale berdasarkan kalender Sasak (azm)-

No Comments

Leave a Reply