Mataram -(Global FM Lombok) Pemerintah Provinsi NTB sejak tiga tahun terakhir menggalakkan program industrialisasi. Salah satu Industri Kecil Menengah (IKM) di daerah ini yang cukup menonjol yaitu CV. Raja Teknik yang pusat usahanya di Pejeruk Ampenan, Kota Mataram. IKM ini memproduksi cold storage atau tempat penyimpanan berpendingin untuk memenuhi kebutuhan perhotelan maupun industri yang lain.
“Produk yang kita hasilkan yaitu cold storage. Penggunaan Cold storage ini sudah banyak digunakan di hotel-hotel juga IKM-IKM yang berusaha di bidang pendingin, misalkan frozen food, untuk ikan, untuk daging itu bisa,” kata Owner CV. Raja Teknik, Ismayani kepada wartawan, Rabu (15/09).
Ia mengatakan, meskipun peralatan yang dimiliki masih terbatas, namun produksi yang dihasilkan tetap berkualitas dan mampu bersaing dengan produk di luar daerah. Terbukti dari banyaknya pesanan dari luar yang belum mampu dipenuhi semuanya. Misalnya ada perusaahaan di Jakarta yang memesan 10 unit cold storage sekaligus, namun belum mampu dipenuhi lantaran keterbatasan alat produksi. Sebab rata-rata yang bisa diproduksi oleh CV ini hanya empat unit cold storage berkapasitas kecil dalam sebulan.
Kapasitas cold storage yang diproduksi CV. Raja Teknik cukup bervariasi, antara 200 liter sampai 10.000 liter. Namun yang paling banyak dipesan yaitu yang memiliki kapasitas 200 liter. Biasanya cold storage ukuran kecil ini dipesan oleh nelayan untuk menjaga agar hasil tangkapan ikannya tetap segar.
Ismayani mengatakan, tempat penyimpanan berpendingin ini ada yang menggunakan tenaga listrik serta ada pula yang menggunakan tenaga matahari. Kedua jenis produk ini cukup laris di pasaran, terlebih dengan tenaga matahari. Meskipun harganya sedikit lebih mahal, namun break even point atau titik impas modal dan pendapatan akan lebih cepat.
“Kalau harga cold storage bervariasi tergantung kapasitasnya. Misalnya dengan ukuran 200 liter kita jual dengan harga 15 juta yang pakai tenaga surya,” katanya.
Adapun dukungan dari Pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Dinas Perindustrian yaitu dalam bentuk pelatihan dan peningkatan kapasitas serta sertifikasi tenaga kerja. Dimana seluruh tenaga kerja di sini yang berjumlah 30 orang telah memiliki sertifikat keahlian. “ Mereka rata-rata lulusan SMK,” ujarnya.
Selain itu, Dinas Perindustrian juga ikut mempromosikan produk yang dihasilkan oleh CV. Raja Teknik kepada calon konsumen. Tak sampai di situ, Dinas Perindustrian juga sekaligus sebagai pasar, karena OPD ini sering memesan cold storage untuk dibagikan kepada kelompok masyarakat.
Di masa pandemi ini lanjut Ismayani, usaha yang digelutinya ikut terdampak. Produk cold storage yang biasanya dijual sekitar empat unit per bulan, kini sekitar satu unit sebulan. Turunnya pesananan produk lantaran dunia perhotelan yang menjadi target pasar masih lesu akibat pandemi.
“Namun demikian, event besar yang akan digelar di Mandalika bisa menjadi harapan IKM. Misalnya perhotelan di kawasan Lombok Tengah sudah banyak yang minta pemasangan AC. Meskipun permintaan cold storage masih rendah, namun permintaan pemasangan AC sudah tinggi. Karena kami juga ada usaha pengadaan dan perbaikan AC, mesin cuci, kulkas, freezer dan lainnya,” tutup Ismayani.(ris)-
No Comments