Penutupan Fast Boat Langsung Bali-Gili Masih Terkendala Kepentingan Bisnis di Bali

Global FM
27 Feb 2016 15:33
2 minutes reading
fast boat

fast boat

Mataram (Global FM Lombok)- Rencana penutupan penyeberangan langsung fast boat dari Bali menuju tiga Gili di Lombok Utara, masih terkendala kepentingan bisnis pengusaha fast boat di Bali. Pemprov NTB mendapatkan penolakan terkait rencana penutupan penyebrangan langsung ini karena para pengusaha tidak bisa lagi menjual tiket langsung dari Bali ke kawasan wisata Gili. Karena mereka harus melalui pelabuhan resmi yang telah disediakan.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Lalu Muhammad Paozal kepada Global FM Lombok, di Mataram. Ia mengatakan, meski para pengusaha fast boat di Bali menolak, namun pemerintah daerah memiliki kepentingan untuk menjaga lingkungan bawah laut yang rusak akibat fast boat yang lewat dari Bali ke Gili. Pihaknya akan kembali membangun komunikasi dengan para pengusaha agar penyeberangan langsung ini segera ditutup.

“Kendalanya sebenarnya bisnis, inikan kepentingan mereka bahwa ini terganggu aktifitas bisnis kemudian terganggu dengan kenyamanan. Tapi kan tidak, kita ingin berikan kenyamanan dan ada kepentingan kita, lingkungan dan lainnya. Yang Bali merasa bahwa kalau kita ke daratan (bangsal), akses langsung ke Gili dia susah jualnya di Bali penggunanya’, katanya.

Paozal menambahkan, ketika penyebrangan langsung dari Bali ke tiga gili ini resmi ditutup, sudah tersedia fast boat sebanyak 60 unit di lima pelabuhan resmi yang akan disiapkan untuk mengantar para wisatawan ke Gili. Berdasarkan hitung-hitungan sementara, harga tiket menuju tiga Gili sebesar Rp 40 ribu per orang, dengan pembayaran retribusi sebesar Rp 5 ribu per orang. Adapun skema pembelian tiket ini, nantinya akan dibeli di Bali ketika akan menyebrang ke Lombok. Tiket tersebut, ada dua warna yakni tiket penumpang dan tiket fast boat di pelabuhan yang ada di Lombok menuju tiga gili. (irs)-

No Comments

Leave a Reply