Mataram (Global FM Lombok) –
Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM dan Rektor Universitas Mataram (Unram), Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, SH., M.Agr.Sc., Ph.D resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang kesehatan. Penandatanganan MoU itu digelar di Gedung Rektorat Unram, Rabu, 17 Januari 2024.
Nota kesepahaman antara Pemda KSB dengan Unram itu direalisasikan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) program beasiswa kedokteran bagi mahasiswa asal KSB. Di mana dalam kerja sama itu, Pemda KSB akan memberikan pembiayaan penuh kepada putra putri daerah yang mengenyam pendidikan kedokteran (dokter umum) di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unram
Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, SH., M.Agr.Sc., Ph.D dalam sambutannya mengatakan, kerja sama ini merupakan hal yang luar biasa dan nilainya sangat tinggi. Tujuannya sangat mulia karena akan menghasilkan dokter-dokter di tempat terpencil yang selama ini kerap terdengar kekurangan tenaga kesehatan.
“Informasi kita dengar di KSB misalnya membuka peluang untuk dokter spesialis, dokter umum dan tenaga kesehatan lainnya. Tapi sangat sedikit peminatnya. Karena memang rupanya dokter ini mulai memilih tempat bekerja, misalnya dekat dari rumahnya atau kotanya,” sebutnya.
Ia menjelaskan, proses penerimaan mahasiswa kedokteran FKIK Unram selama ini sebanyak 70 persen dikelola secara nasional. Akibatnya yang masuk ke kedokteran Unram sebagian besar adalah anak-anak dari luar daerah.
“Hanya 30 persen kemudian yang dikelola Unram maka sangat disayangkan Unram yang berada di NTB, tetapi kemudian NTB kekurangan dokter karena sebagian besar mahasiswa kalau sudah tamat akan pulang setelah mengenyam pendidikan di sini,” cetusnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, langkah yang harus dilakukan harus ada gebrakan seperti yang dilaksanakan Pemda KSB saat ini. Prof. Bambang menyebut, para generasi muda KSB dan umumnya NTB harus diberi berkesempatan menjadi dokter.
Merekalah yang kemudian diharapkan ke depan dapat kembali ke daerahnya untuk mengabdi dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Jadi intinya kerja sama ini adalah bagaimana kita mengisi dokter-dokter yang ada di daerah kita. Yang tentunya tidak semua orang mau berdiam di situ. Makanya saya bilang ke Pak Bupati maka dokter -dokter yang tercipta dari program ini nanti harus kembali ke daerah masing-masing,” urainya.
Bagi Prof. Bambang, program ini tidak sekadar akan melahirkan tenaga dokter yang mumpuni. Di sisi lain program tersebut sekaligus dapat meningkatkan SDM daerah. Putra putri KSB yang berkesempatan menempuh pendidikan kedokteran pada akhirnya bisa meningkatkan keahliannya ke berbagai bidang spesialis.
“Kita punya 5 jurusan spesialis dan sedang usul menambah 3 lagi. Jadi para dokter umum dari KSB nanti bisa kembali ke Unram untuk meningkatkan kualitas mereka, dan tentunya itu juga akan meningkatkan sistem pelayanan kesehatan,” katanya seraya menambahkan program yang digagas Bupati KSB itu akan menjadi salah satu jalan untuk pemerataan tenaga dokter di NTB.
“Terus terang saja kalau melihat data. Misalnya di Kota Mataram ini penuh dengan dokter ahli, tapi kalau kita geser sedikit misal ke Lombok Utara, Lombok Barat yang masih satu pulau saja, itu sudah terjadi kekurangan dokter-dokter ahli,” sambung Prof. Bambang.
Terakhir, Prof. Bambang menyampaikan rasa terima kasihnya atas gagasan Bupati KSB yang kemudian merealisasikan program kerja sama tersebut. Menurutnya, sangat luar biasa ada seorang kepala daerah yang kemudian benar-benar berpikir besar untuk menyelesaikan banyak masalah dalam satu tindakan.
Sementara itu Bupati KSB, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Unram yang telah menunjukkan keberpihakannya dalam memecahkan persoalan yang dihadapi Pemda KSB.
“Pak Rektor ini paham betul dengan persoalan yang kami hadapi. Jujur kami sangat risau dengan pemenuhan tenaga dokter di daerah kami selama ini. Makanya ketika Pak Rektor datang ke KSB dan menawarkan program peningkatan SDM-nya. Kita tidak pikir panjang lagi, karena itu adalah solusi yang kami tunggu-tunggu,” katanya.
Dalam PKS yang disetujui, Bupati mengungkapkan, di tahap awal ini Unram akan memberikan kuota sebanyak 20 mahasiswa asal KSB. Namun menurutnya, Pemda KSB pada dasarnya siap berapapun jumlah mahasiswa yang dapat diterima Unram melalui program kerja sama tersebut.
“Kalau misalnya yang 30 persen itu tidak ada daerah lain yang mau mengisinya, serahkan kepada kami, biar anak-anak KSB yang isi,” pintanya.
Bupati selanjutnya menyampaikan agar kerja sama itu berjalan lancar, Pemerintah KSB siap melakukan pembayaran di muka.
“Tentu kemudian skemanya harus dibuat sesuai aturan yang berlaku. Kita akan segera konsultasikan dengan BPK dan BPKP BPKP supaya pembayaran yang di depan ini tidak mengganggu program ini tidak jadi masalah atau terganggu karena adanya pergantian pimpinan daerah,’’sebutnya.
Berikutnya Bupati menjelaskan, mekanisme penerimaan mahasiswa program tersebut. Ia mengatakan, program itu dikhususkan bagi putra putri KSB yang akan diseleksi secara ketat oleh pihak Unram.
“Jadi yang bisa ikut yang masuk 5 besar di sekolahnya. Bisa dari sekolah mana saja yang penting anak KSB sehingga mereka akan bersaing dengan sesama anak KSB,” imbuhnya.(ris)
No Comments