Mataram (Global FM Lombok)- Jumlah pengungsi akibat terdampak bencana gempa bumi di Lombok sudah mencapai angka 352 ribu orang yang tersebar di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Kota Mataram. Selain tinggal di lokasi pengungsian utama, mereka umumnya tinggal di tenda-tenda sederhana di dekat rumah atau di atas bukit. Yang mereka takutkan saat ini adalah datangnya musim hujan.
Mutawalli, salah seorang pengungsi asal Desa Taman Sari Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat mengatakan, tenda pengungsian sementara korban gempa bumi tidak akan mampu bertahan ditengah musim hujan yang sebentar lagi akan datang. Para pengungsi lebih gampang sakit di musim hujan, terlebih mereka tinggal di alam terbuka. Karena itu, pembangunan rumah sementara yang lebih layak untuk para pengungsi sangat diharapkan.
“Yang diinginkan warga kedepannya, pertama tempat tinggal yang layak untuk sementara. Karena terpal itu berapa lama sih dia akan bisa bertahan. Kemudian di musim hujan ini, itu yang kita takutkan karena para pengungsi banyak yang tinggal di atas bukit. Ada potensi longsor juga karena tanah sudah mulai retak-retak. Kita sudah mulai berjaga-jaga untuk itu,” kata Mutawalli, Selasa (14/08).
Ia mengatakan, sarana pendidikan di kampungnya telah hancur baik gedung Sekolah Dasar (SD) maupun Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang banyak tersebar di setiap dusun. Mereka tak ingin anak-anak terlalu lama tidak bersekolah. Karena itu, para pengungsi membutuhkan tenda belajar sebagai tempat sekolah darurat. Di sekolah itu juga nantinya diharapkan para relawan dan pemerintah bisa memberikan taruma healing bagi para siswa.
Di Lombok Barat, terdapat empat kecamatan yang paling parah terdampak gempa yaitu Kecamatan Gunung Sari, Kecamatan Batu Layar, Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar. Berdasarkan data dari Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Gempa Lombok, total jumlah pengungsi di Lombok Barat saja sebanyak 118 ribu orang. (ris)
No Comments