Mataram (Global FM Lombok)- Pemkot Mataram memastikan bahwa pengungsi Ahmadiyah yang saat ini berada Asrama Transito, Majeluk Kota Mataram akan kembali berbaur dengan masyarakat. Mereka akan dikeluarkan dari tempat penampungannya selama ini. Ada tiga pilihan yang ditawarkan oleh pemerintah yaitu tinggal di rumah susun sewa (Rusunawa), transmigrasi atau tinggal di rumah khusus yang dibuat pemerintah pusat.
Hal itu dikatakan Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang, Senin (19/2) siang. Ia mengatakan, pemerintah pusat melalui Kantor Sekretariat Presiden akan mendatangi ketua pengungsi Ahmadiyah untuk bertanya terkait tiga tawaran pemerintah tersebut. Namun, untuk sementara ini pilihan tercepat adalah rusunawa. Pasalnya, terdapat beberapa kamar yang sekarang ini sedang kosong sehingga bisa ditempati oleh para pengungsi. Posisinya juga terpencar dan tidak berada dalam satu kompleks.
“Kemarin kesepakatannya dengan Sekretariat Kantor Kepresidenan akan bicara dengan ketuanya Ahmadiah ini. Lalu juga akan masuk ke masyarakat yang ada di Asrama Transito, mengajak mereka berdiskusi untuk memastikan pilihannya apa saja yang mereka mau. Dari dinas sosial juga akan tanya.
Menurut Martawang, setelah dikeluarkan dari Asrama Transito, warga Ahmadiyah harus berbaur dengan masyarakat dan tidak boleh bertindak ekslusif. Sementara bagi warga yang memilih untuk tinggal di rumah khusus masih akan menunggu proses pembangunan selesai. Sedangkan untuk warga yang memilih transmigrasi bisa tinggal sementara di Asrama Transito sebelum diberangkatkan. (dha)-
No Comments