Pengolahan Gula Aren Butuh Peralatan dan Bantuan Pemasaran
Mataram (Global FM Lombok)-Potensi gula aren di Pulau Lombok cukup melimpah. Selama ini petani lebih banyak menjualnya dalam bentuk air nira dan gula aren biasa tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Jika komoditas ini diolah kembali menjadi aneka produk yang lain, maka nilai tambah yang dihasilkan akan semakin banyak.
Anggota Komisi III DPRD NTB Multazam kepada Global FM Lombok mengatakan, di wilayah Lombok Barat misalnya banyak petani yang mengandalkan hidup di sektor perkebunan atau hasil hutan, salah satunya gula aren. Namun masih sedikit yang sudah memiliki kelompok dan sudah melakukan pengolahan produk dengan permesinan.
“Di Kecamatan Gunung Sari saja hanya ada dua kelompok yaitu di Kekait dan Pusuk. Itu pun mereka kesulitan pasar,” kata Multazam.
Karena itulah, kelompok petani gula aren saat ini membutuhkan peralatan untuk berproduksi serta dicarikan peluang pasar. Artinya pemerintah daerah memang sangat diharapkan mencari peluang pasar, baik itu di dalam daerah maupun di luar daerah.
Pasar dalam daerah dinilai cukup banyak. Misalnya perhotelan saat ini banyak yang membutuhkan gula aren untuk sajian teh atau kopi, mengingat konsumsi gula pasir bagi sebagian orang sudah sangat dibatasi. “ Jika masyarakat lokal bisa memasok gula aren ke perhotelan, tentu nilai tambahnya semakin bagus,” terangnya.
Aneka produk gula aren yang bisa dikembangkan seperti briket, gula semut, sirup, permen hingga bolus kukus.
Untuk pemberdayaan, Pemerintah Desa bisa melakukan intervensi melalui dana desa atau ADD yang jumlahnya semakin besar setiap tahun. Namun untuk peralatan industrialisasi serta pemasaran, butuh intervensi dari pemerintah daerah, entah melalui Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan atau melalui Dinas Koperasi dan UKM.
Biasanya petani tak hanya menghasilkan gula aren, namun mereka menghasilkan aneka buah-buahan saat musimnya tiba. Misalnya buah nangka saat musimnya memiliki nilai jual yang rendah. Namun jika diolah menjadi keripik nangka, maka produknya akan lebih awet serta memiliki pasar tersendiri.” Lagi-lagi pemerintah diharapkan ikut terlibat disini,” katanya.(ris)
No Comments