Mataram (Global FM Lombok)- Bencana gempa bumi yang terjadi di Pulau Lombok menarik perhatian banyak pihak. Sehingga bantuan untuk korban gempa bumi banyak dikirimkan oleh masyarakat dari segala penjuru Tanah Air. Salah satu sarana pengiriman terbanyak melalui Kantor Pos. Dimana, dalam jangka lima hari saja, jumlah bantuan yang dikirim melalui Kantor Pos mencapai 1.200 ton.
Hal itu dikatakan Kepala Kantor Pos Mataram, Made Wirata kepada Global FM Lombok Kamis (23/8) di ruangannya. Ia mengatakan, untuk mempermudah masyarakat menyalurkan bantuan, PT. Pos Indonesia membuat program pengiriman gratis. Namun, karena banyaknya bantuan yang dikirim melalui Pos Indonesia, program tersebut dihentikan hingga tanggal 16 Agustus lalu.
Padahal sebelumnya, program ini akan dijalankan hingga 31 Agustus mendatang. Namun terpaksa dihentikan, karena dikhawatirkan tidak bisa tersalurkan dengan baik. Masyarakat yang ada penjuru Tanah Air juga mengirimkan bantuan untuk korban dengan alamat tertentu. Hal ini menyulitkan pihak Pos untuk mendistribusikan bantuan tersebut.
“Program bantuan gempa Lombok dengan biaya kirim gratis itu dibuka untuk tanggal 12 – 16 Agustus kan, seelumnya sampai tanggal 31 Agustus. Tapi hingga tanggal 16 Agustus itu ada 1.200 ton akhirnya di stop. Di dalam prosesnya itu memang ada problemnya. Problemnya itu kan, dalam pengumumannya itu harusnya dialamatkan ke kantor pos atau posko tertentu. Namun yang terjadi banyak bantuan itu beralamat pribadi,”katanya
Keterlambatan pendistribusian yang dilakukan oleh pihak Pos ini dikeluhkan oleh para pengirim melalui media sosial. Hal ini diakui Made Wirata, sehingga langkah yang dilakukan agar bantuan bisa tersalurkan ke alamat yang tertera yaitu dengan menghubungi nomor telepon yang ada. Penerima bantuan diminta untuk datang sendiri ke Kantor Pos Mataram untuk mengambil bantuannya. Namun langkah ini belum efektif, karena hingga saat ini masih ada bantuan yang belum diambil oleh pemilik meski sudah dihubungi.(azm)-
No Comments