Penggundulan Hutan Jadi Pemicu Bencana Banjir

Global FM
31 Jan 2021 21:33
3 minutes reading
Gubernur NTB saat meninjau banjir

Mataram (Global FM Lombok)- GUBERNUR NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, mengatakan bencana banjir yang terjadi di Lombok Tengah dan Lombok Barat, Sabtu (30/1) disebabkan curah hujan yang cukup tinggi. Sehari sebelumnya, bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Sumbawa.

Bencana banjir yang terjadi, bukan saja di NTB, tetapi hampir di semua daerah. Selain disebabkan curah hujan yang tinggi, Gubernur mengatakan bencana banjir yang terjadi di NTB dipicu oleh penggundulan hutan untuk tanaman jagung.

‘’Terus terang, banjir ini terjadi di semua daerah termasuk di kabupaten kita di NTB. Hampir semuanya merata. Bahkan tahun ini, lebih besar. Karena memang curah hujannya lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,’’ kata Gubernur dikonfirmasi, Minggu (31/1).

Dengan curah hujan yang tinggi, sehingga sungai atau saluran irigasi tak mampu menampung air lebih banyak dibandingkan  masa-masa sebelumnya. “Tapi (banjir) juga disebabkan, ini juga menjadi perhatian serius kita bahwa penggundulan hutan itu bahaya,” ujarnya mengingatkan.

Jika dulu meskipun curah hujan tinggi, tetapi kondisi hutan masih relatif masih bagus. Sehingga ada yang menahan air hujan yang besar tersebut. Tetapi sekarang, dengan kondisi hutan yang sudah gundul, begitu air hujan turun, lolos begitu saja, tak ada yang menahan.

‘’Ini memang menyembuhkan (hutan yang gundul),  mengatasinya itu nggak gampang. Tapi kita berusaha penghijauan dilakukan, saluran irigasi diperbaiki,’’ katanya.

Dengan adanya potensi bencana banjir yang terus mengancam akibat kerusakan hutan. Diharapkan membuat masyarakat NTB cepat sadar. Bahwa, penggundulan hutan untuk tanaman jagung akan menjadi malapetaka.

‘’Bahwa apa yang kita lakukan selama ini. Jagungnya cepat menghasilkan uang, tapi juga menghasilkan petaka yang tidak sederhana. Merugikan materi yang luar biasa,’’ ujar Gubernur.

Untuk penanganan bencana banjir yang terjadi di Lombok Tengah dan beberapa daerah lainnya di NTB, Dr. Zul mengatakan Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. Zainal Abidin sudah berkoordinasi dengan seluruh BPBD Kabupaten/Kota. ‘’Barusan Pak Kepala BPBD Provinsi mohon izin untuk segera berkoordinasi ke Lombok Tengah  untuk menyelesaikan masalahnya,’’ katanya.

Pusdalops BPBD NTB melaporkan akibat cuaca ekstrem berupa curah hujan yang tinggi disertai angin kencang, Sabtu, 30 Januari 2021 di Lombok Tengah, menyebabkan banjir, pohon tumbang dan memberikan dampak kerusakan pada fasilitas umum, jalan, jembatan dan tiang listrik. Banjir yang terjadi membawa material lumpur dari dataran yang lebih tinggi dan memberikan dampak kepada sekitar 350 KK di tiga kecamatan.

Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. Zainal Abidin, M. Si., menyebutkan tiga kecamaatan yang terjadi banjir di Lombok Tengah, yaitu Kecamatan Pujut, Kecamatan Praya Barat dan Kecamatan Praya Barat Daya. Di Kecamatan Pujut, ada tiga desa yang dilanda banjir, yaitu Desa Kuta sebanyak 17 dusun, Desa Mertak sebanyak 3 dusun dan Desa Tumpak sebanyak satu dusun.

Kemudian di Kecamatan Praya Barat ada dua desa yang dilanda banjir. Yaitu, Desa Mangkung sebanyak 3 dusun dan Desa Banyu Urip sebanyak 2 dusun. Sedangkan di Kecamatan Praya Barat Daya, telah dilakukan penanganan evakuasi terhadap korban terdampak dan pemberian bantuan logistik.

Sementara itu, untuk bencana banjir yang terjadi di Lombok Barat berada di Kecamatan Sekotong. Kejadian banjir terjadi di Dea Sekotong Barat dan Desa Sekotong Tengah. Jumlah masyarakat terdampak kurang lebih 400 KK dan telah dilakukan evakuasi terhadap sebagian warga. (nas)

No Comments

Leave a Reply