Mataram (Global FM Lombok)- DPRD Provinsi NTB pada dasarnya menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi NTB untuk mengembangkan teknologi pertanian serta memajukan industrialisasi hasil produk pertanian. Rencana tersebut harus tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Wakil Ketua DPRD NTB H.Abdul Hadi, SE,MM kepada Global FM Lombok mengatakan, Provinsi NTB memang masih mengandalkan pertanian karena potensi di sektor tersebut sangat besar dan peluang untuk mengembangkannya masih terbuka lebar. Kualitas hasil pertanian untuk sejumlah komoditas terbukti sangat bagus. Karena itulah industrialisasi produk hasil pertanian menjadi suatu hal yang penting.
Menurut Abdul Hadi, industrialisasi akan memberikan nilai tambah yang bagus untuk petani.” Sehingga tinggal disampaikan dalam RPJM yang menjadi satu pegangan dalam melaksanakan program program tersebut,” kata Abdul Hadi.
Ia mengakui bahwa program pertanian dengan menitikberatkan pada sentuhan teknologi dan industrialisasi ini belum tercermin dalam APBD Perubahan 2018 ini lantaran anggaran yang masih terbatas. Di satu sisi, kebutuhan untuk merealisasikan target program kerja pada pemerintahan sebelumnya juga tetap ada. Terlebih lagi anggaran untuk penanganan recovery pascabencana memerlukan dana yang besar.
Hadi menilai, munculnya problem generasi muda banyak yang tak tertarik dalam bidang pertanian lantaran salah persepsi soal sektor yang satu ini. Jika dikemas dengan sentuhan teknologi dan pengelolaan yang modern, pertanian ini menjadi sektor yang sangat menarik bagi genarasi muda.
“Karena itulah diperlukan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat kita tentang pentingnya menjaga dan mengembangkan pertanian dengan sentuhan teklonogi ini,” ujarnya.
Menurutnya, sumberdaya yang ahli dalam bidang pertanian di NTB tidak akan kekurangan. Setiap tahun, ratusan mahasiswa luslus menjadi sarjana pertanian. Orang yang ahli dalam bidang pertanian di kampus Universitas Mataram (Unram) maupun kampus lainnya juga sangat banyak. Mereka bisa memberikan kontribusi bagi kemajuan partanian lewat penemuan-penemuan mereka.
Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan yaitu Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diciptakan oleh para ahli pertanian di NTB haruslah mampu diaplikasikan oleh petani di daerah ini yang difasilitasi oleh pemerintah daerah. “Teknologi untuk meningkatkan produk hasil pertanian sudah banyak yang ditemukan. Tinggal itu diterapkan,” kata Hadi.
Sektor pertanian di NTB memang masih menjadi salah satu prioritas pembangunan yang terbukti dengan masih besarnya sumbangan sektor ini pada pertumbuhan ekonomi. Lapangan pekerjaan yang disediakan di sektor pertanian juga sangat tinggi, selain perdagangan, pariwisata dan pertambangan. Karena itulah, menjaga sektor pertanian menjadi pilihan yang tepat. Terlebih masih banyak daerah yang membutuhkan optimalisasi bidang pertanian dan industri ikutannya.(ris)
No Comments