Mataram (Global FM Lombok)- Angka pengangguran di NTB masih cukup tinggi. Dimana, dari 2,3 juta angkatan kerja, sebanyak 79 ribu yang masih menganggur atau sebesar 3,32 persen. Dari jumlah pengangguran tersebut, lulusan Sekolah Menangah Kejuruan (SMK) masih dianggap sebagai penyumbang pengangguran terbesar. Padahal seharusnya, lulusan SMK sudah siap pakai di dunia kerja.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, H. Wildan kepada Global FM Lombok Selasa (10/4) di Mataram. Ia mengatakan, penurunan angka pengangguran di NTB dinilai sudah melebihi angka nasional dan juga target RPJMD. Sementara target angka pengangguran pada RPJMD 2013 – 2018 yaitu sebanyak 4,8 persen dan hingga saat ini sudah tercapai 3,32 persen.
Ia mengatakan, koordinasi dengan lembaga pendidikan sudah dilakukan agar mereka melakukan penyesuaian program pembelajaran. Artinya, program-program sekolah harus disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) juga memiliki peran yang sangat penting terhadap penurunan angka pengangguran tersebut.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Mataram H. Zumri mengakui, bahwa lulusan SMK Negeri 1 Mataram yang bisa terserap didunia kerja setiap tahun sebesar 40 persen. Masih tingginya lulusan yang belum terserap karena beberapa factor, salah satunya lulusan SMK banyak yang melanjutkan keperguruan tinggi serta banyak jurusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.(azm)-
No Comments