Mataram (Global FM Lombok)- Jumlah penerbangan dari Bandara Internasional Lombok (BIL) menuju destinasi lain di Indonesia masih terjadi pengurangan. Awalnya, jumlah penerbangan dari Lombok sebanyak 14 flight dalam sehari, saat ini berkurang menjadi 10 flight saja. Meskipun terjadi penurunan harga tiket sebesar 12 – 16 persen melalui Permenhub yang berlaku sejak 18 Mei lalu, namun kebijakan itu seolah tak memberi dampak selama jumlah penerbangan masih berkurang.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Lalu Mohammad Faozal kepada Global FM Lombok, Selasa (21/5). Ia mengatakan, sejumlah maskapai yang mengurangi jadwal penerbangan di Lombok diantaranya, Garuda Indonesia dari 4 kali menjadi 3 kali sehari, Batik Air dari 2 kali menjadi 1 kali sehari serta Citilink dari 2 kali menjadi 1 kali sehari. Alasan pihak maskapai mengurangi jadwal penerbangan karena kurangnya jumlah penumpang.
“Tidak akan bisa selesai jika tidak diikuti dnegan normalisasi flight itu, sebab akan terjadi deman yang menumpuk. Suplay dan demand tidak stabil. Orang yang berkebutuhan banyak, namun ketersediaan kurang. Berarti akan terjadi juga ketidaksehatan penerbangan,” kata Lalu Mohammad Faozal Selasa (21/5).
Faozal menilai, jumlah wisatawan nusantara akan tertekan dengan kebijakan pengurangan jadwal penerbangan ke Lombok lantaran mereka tak memiliki pilihan yang banyak untuk datang berlibur ke daerah ini. Sementara untuk wisatawan mancanegara diprediksi tidak terlalu berpengaruh karena masih ada jalur kedatangan wisatawan yaitu melalui jalur laut. Terlebih mayoritas wisatawan yang datang ke Lombok terlebih dahulu mengambil paket liburan ke Bali baru kemudian menyebrang ke Lombok.(ris)-
No Comments