Mataram (Global FM Lombok)- Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Mataram cukup tinggi. Sebagai ibukota provinsi NTB, kota Mataram menjadi tujuan urbanisasi. Kini jumlah penduduk kota Mataram lebih dari 440 ribu orang. Idealnya perumahan yang tersedia sebanyak 100 ribu unit rumah. Namun rumah yang sudah berdiri di kota ini sebanyak 82 ribu unit rumah. Artinya, kota Mataram masih kekurangan 18 ribu rumah.
Hal itu disampaikan walikota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram Rabu ( 24/2) siang. Dia mengatakan, kebijakan penghentian pemberian izin pembangunan perumahan oleh developer di kota Mataram akan dilakukan kajian. Penghentian izin pembangunan perumahan memang dikeluarkan pada saat Plt walikota Mataram Putu Selly Andayani menjabat.
“Tingkat kepadatan penduduknya tinggi. Masyarakat semakin membutuhkan fasilitas-fasilitas dasar seperti rumah. Mestinya rasio rumah di kota Mataram dengan jumlah penduduk sekian ( 440 ribu orang ) minimal 100 ribu rumah. Sekarang baru ada sekitar 82 ribu rumah, berapa keurangnya? 10 ribu rumah. Apa itu tidak butuh lahan? Kata Walikota Rabu (24/2)
Menurut Ahyar Abduh, pembangunan di kota Mataram memang harus mempu mempertahankan keseimbangan ruang. Dimana dalam peraturan perundang-undangan, ruang terbuka hijau (RTH) harus mencapai 30 persen. Namun demikian, pembangunan kebutuhan dasar masyarakat seperti perumahan akan terus dijajaki. Salah satunya pemkot Mataram sudah membangun bebarapa rumah susun sederhana untuk menjawab kebutuhan perumahan di lahan yang semakin terbatas(ris)
No Comments